SOP Pemberian Obat Intravena Melalui Selang Infus

Pemberian obat intravena melalui selang infus dalam SOP PPNI (2021) didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk menyiapkan dan memberikan agen farmakologis yang diprogramkan melalui kateter intravena (I.V).

Pemberian obat intravena melalui selang infus dapat diberikan melalui dua metode (Stein & Hollen, 2021), antara lain:

  1. Piggy back
  2. Bolus

Metode pertama adalah “piggy back”, yaitu dengan memberikan obat melalui kantong infus sekunder bersamaan dengan infus utama.

Obat yang diberikan dengan metode piggy back biasanya dicampur dengan NS 0,9% 50 atau 100 cc. Obat antibiotic sangat umum diberikan dengan cara ini.

Kantong obat IV paling sering disiapkan oleh apotek, tetapi dalam beberapa kasus perawat dapat menyiapkannya.

Metode kedua adalah memberikan obat dengan bolus.

Dengan metode bolus, perawat perlahan-lahan menginjeksikan obat langsung ke selang infus.

Selain menginjeksikan perlahan-lahan langsung dengan tangan, perawat juga dapat menggunakan syringe pump.

Peran Perawat dalam Pemberian Obat IV

Perawat yang memberikan obat IV melalui selang infus harus sangat mengetahui tentang obat yang diberikan.

Ini sangat penting karena efek obat yang diberikan secara IV berlangsung sangat cepat.

Penting bagi Perawat untuk mengetahui indikasi terapi, efek samping, potensi efek samping, dan intervensi yang tepat sebelum memberikan obat.

Infusion Nurses Society (INS, 2016) mengidentifikasikan beberapa standar praktik bagi perawat yang memberikan obat IV, yaitu:

  • Perawat bertanggung jawab untuk mengecek kembali pesanan obat, dan memeriksa kesesuaian pesanan dengan mempertimbangkan usia dan kesehatan pasien, dosis, rute, dan kecepatan pemberian obat.
  • Perawat bertanggung jawab untuk mematuhi 8 benar pemberian obat.
  • Perawat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pengobatan dan tanda atau gejala yang harus dilaporkan.
  • Perawat bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan memantau efektivitas obat.
  • Perawat bertanggung jawab untuk mendokumentasikan respons klien dan intervensi keperawatan serta mengomunikasikan hasil laboratorium terkait kepada pasien dan keluarga.

Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan yang membutuhkan Tindakan pemberian obat intravena melalui selang infus menurut buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:

  1. Hipovolemia
  2. Risiko hipovolemia
  3. Risiko penurunan curah jantung
  4. Risiko perfusi perifer tidak efektif
  5. Risiko perfusi miokard tidak efektif
  6. Risiko syok
  7. Risiko perfusi serebral tidak efektif
  8. Risiko perfusi renal tidak efektif
  9. Risiko perfusi gastrointestinal tidak efektif
  10. Risiko infeksi

Persiapan alat

Alat-alat yang dibutuhkan untuk pemberian obat intravena melalui selang infus antara lain:

  1. Sarung tangan bersih
  2. Spuit, sesuai kebutuhan
  3. Obat IV sesuai program.
  4. Alcohol swab
  5. Cairan pelarut, jika perlu
  6. Safety box

SOP Pemberian Obat Intravena Melalui Selang Infus

SOP pemberian obat intravena melalui selang infus sesuai SPO PPNI:

  1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
  2. Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
  3. Siapkan alat
  4. Campurkan obat dengan cairan pelarut, sesuai kebutuhan
  5. Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
  6. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
  7. Pasang sarung tangan bersih
  8. Pastikan ketepatan dan kepatenan akses IV
  9. Lakukan double check, terutama untuk obat high alert
  10. Desinfeksi akses IV dengan alcohol swab
  11. Sambungkan spuit dengan injection site selang infus
  12. Tarik sedikit plunger spuit sampai terlihat darah pada selang infus
  13. Injeksikan obat secara perlahan
  14. Monitor respons pasien selama injeksi obat
  15. Lepaskan spuit dari injection site selang infus
  16. Buang jarum dan spuit ke dalam safety box tanpa recapping (menutup kembali jarum)
  17. Atur Kembali kecepatan tetesan infus seperti semula atau sesuai kebutuhan (LIHAT: Kalkulator Tetesan Infus)
  18. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
  19. Lepaskan sarung tangan
  20. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
  21. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien

Referensi

  1. PPNI (2021). Pedoman Standar Operasional Prosedur Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: PPNI.
  2. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
  3.  Stein, LNM., & Hollen, CJH. (2021). Concept-based clinical nursing skills: fundamental to advanced. Missouri: Elsevier.
  4. Infusion Nurses Society (INS). (2016). Infusion therapy standards of practice. Supplement to Journal of Infusion Nursing. 39(1S): S1–S159.

Leave a Reply