SOP Pemantauan CVP

CVP adalah singkatan dari central venous pressure. Pemantauan CVP dalam buku SOP PPNI (2021) merupakan salah satu kelompok prosedur untuk mendukung pemulihan fungsi jantung dan pembuluh darah.

Pemantauan CVP adalah tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk memantau tekanan di atrium kanan yang ditentukan oleh fungsi atrium kanan dan tekanan darah vena di vena cava.

Central venous pressure (CVP) atau tekanan vena sentral, merupakan ukuran tekanan di vena cava, yang dapat digunakan sebagai perkiraan preload dan tekanan atrium kanan (Shah & Louis, 2022).

CVP sering digunakan sebagai penilaian status hemodinamik, terutama di unit perawatan intensif.

Tekanan vena sentral dapat diukur dengan menggunakan kateter vena sentral yang dimasukkan melalui vena jugularis interna dan ditempatkan di vena cava superior dekat atrium kanan (Shah & Louis, 2022).

Nilai Normal CVP

CVP normal berkisar antara 8 sampai 12 mmHg (Shah & Louis, 2022).

CVP dibawah normal

Beberapa faktor yang dapat menurunkan CVP adalah kondisi hipovolemia atau venodilatasi.

Baik kondisi hipovolemia atau venodilatasi, keduanya dapat menurunkan aliran balik vena yang pada akhirnya menurunkan CVP.

Penurunan CVP terjadi ketika pasien kehilangan darah lebih dari 10%, atau pergeseran volume darah.

Penurunan tekanan intratoraks yang disebabkan oleh inspirasi paksa juga dapat menurunkan CVP akibat kolapsnya vena kava yang menurunkan aliran balik vena.

CVP diatas normal

Peningkatan CVP dapat terjadi pada pasien gagal jantung, tension pneumotoraks, tamponade perikardial, infark ventrikel kanan, obstruksi aliran keluar ventrikel kanan.

Pasien gagal jantung mengalami peningkatan CVP akibat dari adanya penurunan kontraktilitas, kelainan katup, dan disritmia.

Sedangkan sisanya terjadi karena penurunan aliran balik vena

Selain itu, pasien dengan ventilator yang memiliki tekanan akhir ekspirasi positif yang berlebihan juga dapat meningkatkan CVP karena adanya peningkatan resistensi arteri pulmonal.

Namun, peningkatan CVP yang disebabkan oleh peningkatan resistensi arteri pulmonal juga dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi, seperti:

  • Penurunan fraksi oksigen inspirasi
  • Peningkatan kelainan ventilasi/perfusi di paru
  • Peningkatan tekanan perikardial, atau peningkatan tekanan intravaskular.

Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan yang membutuhkan Tindakan pemantauan CVP menurut buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:

  1. Perfusi perifer tidak efektif
  2. Penurunan curah jantung
  3. Hipovolemia
  4. Risiko perfusi perifer tidak efektif
  5. Risiko penurunan curah jantung
  6. Risiko hipovolemia
  7. Risiko syok

Persiapan alat

Alat-alat yang dibutuhkan untuk pemantauan CVP antara lain:

  1. Manometer
  2. Water pass atau penggaris
  3. Cairan NaCl 0,9%
  4. Three-way
  5. Set infus

SOP Pemantauan CVP

SOP pemantauan CVP sesuai SPO PPNI:

  1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
  2. Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
  3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan (lihat persiapan alat diatas)
  4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
  5. Pastikan kepatenan selang CVC (central venous catheter)
  6. Posisikan pasien dalam keadaan supine atau dalam posisi semi recumbent
  7. Tentukan titik nol (zero point) dengan mensejajarkan manometer dengan aksis plebostatik
  8. Pastikan ketepatan titik nol dengan menggunakan water pass atau penggaris yang terdapat pada manometer
  9. Berikan tanda pada aksis pleboplastik
  10. Tutup three way ke arah pasien dan buka ke arah manometer
  11. Buka klem cairan infus pasien dan alirkan perlahan untuk mengisi manometer ke level yang lebih tinggi dari nilai normal atau sampai batas 20 cmH20
  12. Tutup aliran infus dari pasien dan buka three-way dari manometer kearah pasien
  13. Perhatikan penurunan cairan dalam manometer dan tunggu hingga penurunan cairan berhenti
  14. Lakukan pembacaan nilai manometer pada angka di manometer di level cairan berhenti
  15. Informasikan hasil pengukuran, jika perlu
  16. Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
  17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
  18. Dokumentasikan hasil pemantauan

Referensi

  1. PPNI (2021). Pedoman Standar Operasional Prosedur Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: PPNI.
  2. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
  3. Shah, P., & Louis, MA. Physiology, Central Venous Pressure. [Updated 2022 Jul 15]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519493/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *