Ekspektoran sering digunakan di fasyankes, sehingga perawat perlu mengetahui materi edukasi obat ekspektoran kepada pasien.
Ekspektoran adalah obat atau bahan alami yang membantu membersihkan lendir dari saluran udara.
Ini sering digunakan pada pasien dengan gejala batuk produktif (berdahak, sputum).
Pada artikel ini, kita akan membahas obat ekspektoran secara lengkap, namun dengan Bahasa sederhana agar mudah dimengerti.
Semoga setelah membaca artikel ini, anda dapat memberikan edukasi kepada pasien yang mendapatkan obat ekspektoran.
Mengetahui materi edukasi obat ekspektoran kepada pasien sangat penting untuk menurunkan kecemasan, dan meningkatkan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien.
Baca seluruh artikel materi edukasi obat ekspektoran kepada pasien untuk memahami lebih dalam, atau pilih pada poin yang diinginkan pada daftar isi berikut:
Apa itu ekspektoran?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ekspektoran adalah obat atau bahan alami yang membantu membersihkan lendir dari saluran udara.
Ada dua jenis ekspektoran, yaitu ekspektoran obat, dan ekspektoran alami.
Ekspektoran obat
Obat ekspektoran mengandung bahan aktif yang dapat mengencerkan lendir (mukus) dari jalan napas, dan membuat batuk lebih produktif.
Ekspektoran obat pada umumnya adalah:
- Guaifenesin
- Potassium iodide
Guaifenesin
Guaifenesin merupakan obat ekspektoran yang paling umum tersedia di pasaran.
Anda dapat menemukan guaifenesin dalam produk-produk obat berikut:
- Obat batuk, pilek, dan flu
- Dekongestan
- Pereda batuk
- Obat pereda nyeri dan demam
Di Amerika Serikat, guaifenesin adalah satu-satunya ekspektoran yang telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration, seperti BPOM di Indonesia).
Para peneliti belum mengetahui secara pasti bagaimana guaifenesin dapat mencegah batuk.
Ohar, Donohue, & Spangenthal (2019) menuliskan bahwa guaifenesin mengurangi kelengketan lendir dengan menghidrasinya, yang memudahkan orang untuk batuk.
Namun, penelitian terkait guaifenesin sebagai ekspektoran saat ini masih lemah, dan perlu diteliti lebih lanjut.
Meski demikian, Albrech, Dicpinigaitis, dan Guenin (2017), menyebutkan bahwa guaifenesin dianggap sebagai ekspektoran yang aman dan efektif untuk mengobati gejala terkait lendir pada infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bronkitis kronis yang stabil.
Potassium iodide
Potassium iodide atau Kalium iodida adalah ekspektoran yang hanya tersedia melalui resep dokter.
Dokter meresepkan larutan oral kalium iodida untuk pasien dengan penyakit paru-paru kronis.
Obat ini membantu mengencerkan lendir dan mempermudah batuk, dengan meningkatkan sekresi pernapasan, yang lebih cair daripada mukus.
Ekspektoran alami
Selain menggunakan terapi farmakologi, beberapa ekspektoran alami dapat diambil dari:
- Mentol
- Ekstrak daun ivy
Menthol
Menthol adalah bahan kimia alami yang berasal dari tanaman dari keluarga (family) mint.
Tanaman ini adalah bahan umum yang digunakan dalam obat-obatan pelega tenggorokan dan obat batuk sirup.
Menthol memberikan sensasi dingin yang dapat meredakan sakit tenggorokan.
Sebuah penelitian pada hewan tahun 2014 menunjukkan bahwa mentol dapat mengendurkan otot-otot saluran napas, memungkinkan lebih banyak udara masuk ke sistem pernapasan dan membantu memperbaiki gejala batuk dan pilek.
Penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi aksi mentol pada gejala batuk.
Ekstrak daun ivy
Ekstrak daun ivy adalah obat alami yang populer untuk gejala batuk dan pilek karena efeknya pada produksi lendir, batuk, dan pelebaran saluran napas.
Schönknecht, Fal, Mastalerz-Migas, Joachimiak, & Doniec (2017) menyebutkan bahwa obat yang mengandung ekstrak ivy kering mungkin efektif dalam mengobati batuk produktif, seperti yang terjadi pada infeksi saluran pernapasan.
Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan efektivitas ekstrak daun ivy dalam meredakan gejala pilek dan batuk.
BACA JUGA: 14 Rute Pemberian Obat yang Wajib Kamu Tahu
Efek Samping Mukolitik
Salah satu risiko mengonsumsi ekspektoran adalah bahwa pasien terkadang menggunakannya untuk batuk kronis.
Penggunaan ekspektoran tidak disarankan untuk meredakan gejala batuk kronis yang disebabkan oleh merokok, asma, bronkitis kronis, atau emfisema.
Efek Samping Guaifenesin
Guaifenesin dosis besar dapat mengiritasi saluran pencernaan dan dapat menyebabkan mual dan muntah.
Efek Samping Kalium iodida
Efek samping yang paling umum dari kalium iodida adalah:
- sakit perut
- diare
- mual
- muntah
- sakit perut
- ruam kulit
- pembengkakan atau nyeri kelenjar ludah
Efek Samping Menthol
Meskipun jarang, salah satu efek samping mentol adalah reaksi alergi, yang mungkin termasuk gatal-gatal atau kesulitan bernapas.
Efek Samping Ekstrak daun ivy
Potensi efek samping dari ekstrak daun ivy adalah:
- mual
- muntah dan diare
- reaksi alergi, seperti gatal-gatal dan ruam kulit
Diagnosis Keperawatan Terkait
Beberapa diagnosis keperawatan yang mungkin membutuhkan pemberian obat ekspektoran antara lain:
Referensi
- Albrecht, H.H., Dicpinigaitis, P.V. & Guenin, E.P. (2017). Role of guaifenesin in the management of chronic bronchitis and upper respiratory tract infections. Multidiscip Respir Med 12, 31 (2017). https://doi.org/10.1186/s40248-017-0113-4
- Caporuscio, J. (2020, April 7). Expectorants: everything you need to know. Diakses pada 23 Agustus 2022 di https://www.medicalnewstoday.com/articles/expectorants
- Ohar JA., Donohue JF., Spangenthal S. (2019). The Role of Guaifenesin in the Management of Chronic Mucus Hypersecretion Associated with Stable Chronic Bronchitis: A Comprehensive Review. Chronic Obstr Pulm Dis. 2019 Oct 23;6(4):341–9. doi: 10.15326/jcopdf.6.4.2019.0139.
- Schönknecht, K., Fal, AM., Mastalerz-Migas, A., Joachimiak, M., Doniec Z. (2017). Efficacy of dry extract of ivy leaves in the treatment of productive cough. Wiadomosci Lekarskie (Warsaw, Poland : 1960). 2017;70(6 pt 1):1026-1033. PMID: 29478973.