SOP Pemasangan OPA dan NPA dalam buku SPO PPNI (2021) merupakan dua prosedur terpisah.
Pemasangan OPA adalah tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk memasukan pipa jalan napas buatan ke dalam faring melalui mulut.
Sedangkan pemasangan NPA adalah tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk memasukan pipa jalan napas buatan ke dalam faring melalui hidung.
Dalam buku SPO PPNI (2021), OPA dan NPA dituliskan dalam SOP yang berbeda, karena memang keduanya memiliki perbedaan.
Lihat perbedaan antara OPA dan NPA, atau langsung melihat SOP pemasangannya pada daftar isi dibawah ini:
- OPA
- NPA
- Diagnosis Keperawatan
- Persiapan alat
- SOP Pemasangan OPA
- SOP Pemasangan NPA
- OSCE Pemasangan OPA
- OSCE Pemasangan NPA
- Referensi
OPA
Oropharyngeal airway (OPA) adalah selang keras berongga dengan lubang persegi panjang di tengahnya (Stein & Hollen, 2021).
Saat dimasukkan ke dalam mulut pasien, OPA memungkinkan udara mengalir dari mulut dan glottis, serta mencegah lidah menghalangi jalan napas bagian atas.
Lidah dapat menghalangi jalan napas bagian atas bila lidah terjatuh ke belakang. Kondisi ini dapat diketahui dengan munculnya suara snoring (ngorok).
Indikasi pemasangan OPA
OPA biasanya digunakan hanya kepada pasien tidak sadar yang tidak dapat melindungi jalan napasnya sendiri.
Selain itu, OPA digunakan pula sebagai blok gigitan, dan digunakan bersama dengan selang ETT atau OGT untuk mencegah pasien menggigit selang.
Kontraindikasi pemasangan OPA
OPA tidak digunakan pada pasien yang sadar karena dapat merangsang refleks muntah dan meningkatkan risiko aspirasi.
OPA juga dikontraindikasikan dengan pasien yang baru menjalani operasi mulut, pasien dengan gigi palsu, dan pasien yang tidak memiliki gigi.
Pemasangan OPA dihindari pada pasien dengan gigi palsu adalah untuk mencegah agar gigi palsu tidak terlepas dan jatuh ke saluran napas.
OPA juga jarang digunakan pada anak-anak, karena saluran napas anak-anak sangat sempit, dan OPA dapat memblokir jalan napas (Walsh & Woten, 2018).
NPA
Nasopharyngeal airway (NPA), adalah selang karet lembut dengan ujung yang melebar, yang dimasukkan ke salah satu nares (lubang hidung) pasien, hingga mencapai faring posterior (Stein & Hollen, 2021).
Berbeda dengan OPA, NPA adalah alternatif yang paling tidak invasif untuk melindungi jalan napas, sekaligus lebih nyaman daripada OPA.
Jika ada sekret dalam jumlah besar, NPA menyediakan jalur untuk menyedot faring karena selang suction dapat dimasukan ke dalam selang NPA.
Indikasi pemasangan NPA
Pemasangan jalan napas buatan dengan NPA dapat digunakan bila:
- Rahang/mulut pasien terkatup
- Mulut tertutup akibat pembedahan
- Pasien setengah sadar
- Pasien tidak dapat dipasang OPA.
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang membutuhkan tindakan pemasangan OPA atau NPA, menurut buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:
- Bersihan jalan napas tidak efektif
- Gangguan penyapihan ventilator
- Gangguan pertukaran gas
- Gangguan sirkulasi spontan
- Gangguan ventilasi spontan
- Pola napas tidak efektif
- Risiko aspirasi
- Penurunan kapasitas adaptif intrakranial (hanya OPA).
Persiapan alat
Alat-alat yang dibutuhkan untuk pemasangan OPA atau NPA antara lain:
- Sarung tangan bersih
- Jeli
- OPA atau NPA sesuai ukuran (OPA/NPA dipilih tergantung kondisi pasien dan indikasi pemasangan).
SOP Pemasangan OPA
SOP Pemasangan OPA sesuai SPO PPNI adalah:
- Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
- Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan (lihat persiapan alat diatas)
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Pasang sarung tangan bersih
- Posisikan pasien telentang dengan leher ekstensi
- Bersihkan rongga mulut, jika perlu
- Pilih ukuran OPA yang tepat (Panjang OPA sama dengan jarak antara ujung mulut ke ujung daun telinga)
- Buka mulut pasien dengan Teknik cross finger (ibu jari dan telunjuk)
- Metode 1: masukan OPA terbalik (sisi lengkung menghadap ke atas) sampai menyentuh palatum mole, lalu putar 180 derajat.
- Metode 2: tekan lidah dengan spatel lidah dan masukan OPA ke daerah faring posterior
- Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
- Lepaskan sarung tangan dan masker
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien
SOP Pemasangan NPA
SOP Pemasangan NPA sesuai SPO PPNI adalah:
- Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
- Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan (lihat persiapan alat diatas)
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Pasang sarung tangan bersih
- Posisikan pasien telentang dengan leher ekstensi
- Bersihkan lubang hidung, jika perlu
- Pilih ukuran NPA yang tepat (Panjang NPA sama dengan jarak antara lubang hidung ke ujung daun telinga)
- Lumasi ujung NPA dengan jeli
- Masukkan NPA ke dalam lubang hjidung dengan bevel menghadap ke septum secara perlahan hingga faring posterior
- Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
- Lepaskan sarung tangan dan masker
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien
OSCE Pemasangan OPA
No | Nomor station | 1 |
1 | Judul station | Pemasangan jalan napas buatan dengan oropharyngeal airway (OPA) |
2 | Waktu yang dibutuhkan | 2 menit |
3 | Tujuan station | Memasukan pipa jalan napas buatan ke dalam faring melalui mulut. |
4 | Kompetensi | Implementasi |
5 | Kategori | Oksigen |
6 | Instruksi untuk peserta ujian | Skenario Klinik: Seorang perempuan, usia 40 tahun, datang ke IGD karena KLL. Hasil pengkajian menunjukkan penurunan kesadaran, terdengar suara jalan napas tambahan snoring. Tugas: Lakukan prosedur pemasangan jalan napas buatan dengan oropharyngeal airway (OPA) |
7 | Instruksi untuk penguji | Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan rubrik penilaian |
8 | Instruksi untuk klien standar/manikin | Mengikuti arahan peserta |
9 | Setting station | IGD |
10 | Peralatan yang dibutuhkan | (1) Sarung tangan bersih; (2) OPA sesuai ukuran |
11 | Penulis | Leo Rulino, S.Kep., Ns., S.H., M.Kep |
OSCE Pemasangan NPA
No | Nomor station | 1 |
1 | Judul station | Pemasangan jalan napas buatan dengan nasopharyngeal airway (NPA) |
2 | Waktu yang dibutuhkan | 2 menit |
3 | Tujuan station | Memasukan pipa jalan napas buatan ke dalam faring melalui hidung. |
4 | Kompetensi | Implementasi |
5 | Kategori | Oksigen |
6 | Instruksi untuk peserta ujian | Skenario Klinik: Seorang perempuan, usia 40 tahun, datang ke IGD karena KLL. Hasil pengkajian menunjukkan penurunan kesadaran, terdengar suara jalan napas tambahan snoring. Tugas: Lakukan prosedur pemasangan jalan napas buatan dengan nasopharyngeal airway (NPA) |
7 | Instruksi untuk penguji | Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan rubrik penilaian |
8 | Instruksi untuk klien standar/manikin | Mengikuti arahan peserta |
9 | Setting station | IGD |
10 | Peralatan yang dibutuhkan | (1) Sarung tangan bersih; (2) Jeli; (3) NPA sesuai ukuran |
11 | Penulis | Leo Rulino, S.Kep., Ns., S.H., M.Kep |
Referensi
- PPNI (2021). Pedoman Standar Operasional Prosedur Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: PPNI.
- PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
- Stein, LNM., & Hollen, CJH. (2021). Concept-based clinical nursing skills: fundamental to advanced. Missouri: Elsevier.
- Walsh K, Woten M. Oropharyngeal airway: Insertion in adults. Nursing practice and skill. Ipswich, MA: EBSCO Publishing; 2018 Retrieved from Cinahl Information Systems.