Nebulizer, dalam SOP PPNI diistilahkan dengan “pemberian obat inhalasi”.
Pemberian obat inhalasi adalah tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk menyiapkan dan memberikan agen farmakologis berupa spray (semprotan) aerosol, uap, atau bubuk halus untuk mendapatkan efek lokal atau sistemik.
Obat-obatan yang diberikan melalui metode inhalasi umumnya diserap dengan cepat dan memiliki onset kerja yang cepat.
Ada beberapa jenis obat yang biasanya diberikan dengan cara inhalasi, seperti bronkodilator dan kortikosteroid, yang bekerja cepat untuk melebarkan saluran napas, dan mengurangi peradangan pernapasan.
Metode umum untuk pemberian obat inhalasi termasuk spray aerosol (semprot), inhaler bubuk halus, dan uap (nebulizer), dan bubuk halus (Stein, & Hollen, 2021).
Spray aerosol memiliki bentuk tabung, dan memiliki corong.
Ketika tombol ditekan, spray melepaskan obat dalam propelan (gas cair terkompresi) yang dapat dihirup oleh pasien (Gardenhire, Burnett, Strickland, & Myers, 2017).
Berbeda dengan spray aerosol yang mengeluarkan propelan saat ditekan, inhaler bubuk halus digunakan dengan cara dihirup (inspirasi).
Seperti namanya, inhaler bubuk halus memberikan bubuk halus kering langsung ke paru-paru.
Kelemahannya adalah pasien harus memiliki inspirasi yang kuat dan cepat agar partikel bubuk halus dapat menyebar.
Bagi pasien yang tidak dapat menggunakan spray aerosol maupun inhaler bubuk halus, alternatif obat inhalasi berikutnya adalah nebulizer (uap).
Nebulizer membutuhkan mesin atau kompresor untuk membuat aerosol obat dan mengubah cairan menjadi uap.
Uap dapat terbentuk dengan menggunakan udara terkompresi atau aliran oksigen.
Selama proses nebulizer, pasien harus tetap dalam posisi rileks dan tegak (bila tidak ada kontraindikasi), serta bernapas normal melalui corong atau masker sampai semua obat (uap) habis.
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang membutuhkan Tindakan nebulizer atau pemberian obat inhalasi menurut buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:
- Bersihan jalan napas tidak efektif
- Gangguan penyapihan ventilator
- Gangguan pertukaran gas
- Gangguan ventilasi spontan
- Pola napas tidak efektif
- Risiko aspirasi
Persiapan alat
Alat-alat yang dibutuhkan untuk pemberian obat inhalasi (nebulizer), antara lain:
- Mesin nebulizer
- Masker dan selang nebulizer sesuai kebutuhan
- Obat inhalasi sesuai program
- Cairan NaCl sebagai pengencer, jika perlu
- Sumber oksigen, jika tidak menggunakan mesin nebulizer
- Sarung tangan
- Tisu
SOP Nebulizer
SOP nebulizer atau pemberian obat inhalasi sesuai SPO PPNI:
- Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
- Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
- Siapkan alat
- Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Pasang sarung tangan
- Posisikan pasien senyaman mungkin dengan posisi semi-fowler atau fowler
- Masukan obat ke dalam chamber nebulizer
- Hubungan selang ke mesin nebulizer atau sumber oksigen
- Pasang masker menutupi hidung dan mulut
- Anjurkan untuk melakukan napas dalam saat inhalasi dilakukan
- Mulai lakukan inhalasi dengan menyalakan mesin nebulizer atau mengalirkan oksigen 6-8 liter/menit.
- Monitor respon pasien hingga obat habis
- Bersihkan daerah mulut dan hidung dengan tisu
- Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
- Lepaskan sarung tangan
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien
OSCE Nebulizer
No | Nomor station | 1 |
1 | Judul station | Pemberian obah inhalasi |
2 | Waktu yang dibutuhkan | 5 menit |
3 | Tujuan station | Menyiapkan dan memberikan agen farmakologis berupa spray (semprotan) aerosol, uap, atau bubuk halus untuk mendapatkan efek lokal atau sistemik. |
4 | Kompetensi | Implementasi |
5 | Kategori | Oksigen |
6 | Instruksi untuk peserta ujian | Skenario Klinik: Seorang perempuan, usia 38 tahun, dirawat di ruang rawat dengan diagnosis asma. Saat ini akan mendapatkan terapi Ventolin 2,5 mg, diberikan melalui inhalasi. Tugas: Lakukan prosedur pemberian obat inhalasi pada pasien. |
7 | Instruksi untuk penguji | Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan rubrik penilaian |
8 | Instruksi untuk klien standar/manikin | Mengikuti arahan peserta |
9 | Setting station | Ruang rawat inap |
10 | Peralatan yang dibutuhkan | (1) Mesin nebulizer; (2) Masker dan selang nebulizer sesuai kebutuhan; (3) Obat inhalasi sesuai program (Ventolin 2,5 mg); (4) Cairan NaCl sebagai pengencer; (5) Sumber oksigen, jika tidak menggunakan mesin nebulizer; (6) Sarung tangan; (7) Tisu |
11 | Penulis | Leo Rulino, S.Kep., Ns., S.H., M.Kep |
Referensi
- PPNI (2021). Pedoman Standar Operasional Prosedur Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: PPNI.
- PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
- Gardenhire D.S, Burnett D, Strickland S, Myers T.R. A guide to aerosol delivery devices for respiratory therapists. 4th ed. American Association for Respiratory Care. Diakses pada 9 Agustus 2022 di http://www.aarc.org/wp-content/uploads/2015/04/aerosol_guide_rt.pdf.
- Stein, LNM., & Hollen, CJH. (2021). Concept-based clinical nursing skills: fundamental to advanced. Missouri: Elsevier.