Penggunaan syringe pump dalam SOP PPNI (2021), didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk memanfaatkan perangkat pompa mekanis untuk memberikan cairan, elektrolit dan/atau agen farmakologis dengan takaran yang akurat dalam jangka waktu tertentu.
Syringe pump digunakan di bidang biomedis dan di rumah sakit, untuk dosis obat dan injeksi yang dikalibrasi.
Ada berbagai macam jenis syringe pump yang tersedia di pasaran, yang dapat menghasilkan laju aliran sebanyak 0,012 – 300 mL/menit (Kurth et al, 2020).
Meski demikian, mayoritas syringe pump adalah instrumen standar, yang berarti semua syringe pump kompatibel dengan berbagai spuit.
Indikasi Penggunaan Syringe Pump
Menurut SOP RSU Kota Tangerang Selatan, ada beberapa indikasi penggunaan syringe pump, antara lain:
- Pemberian cairan atau obat-obatan secara infus dengan kecepatan yang konstan dan akurat
- Pemberian cairan atau obat-obat dalam jumlah yang sangat kecil
- Pemberian infus jangka lama
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang membutuhkan tindakan penggunaan syringe pumpmenurut buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:
- Penurunan curah jantung
- Risiko penurunan curah jantung
- Risiko perfusi miokard tidak efektif
- Perfusi perifer tidak efektif
- Risiko perfusi perifer tidak efektif
- Gangguan sirkulasi spontan
- Risiko gangguan sirkulasi spontan
- Hipervolemia
- Risiko ketidakseimbangan cairan
- Risiko ketidakseimbangan elektrolit
- Ikterik neonatus
- Risiko syok
- Risiko perfusi renal tidak efektif
- Risiko perfusi gastrointestinal tidak efektif
- Penurunan kapasitas adaptif intrakranial
- Risiko infeksi
Persiapan alat
Alat-alat yang dibutuhkan untuk penggunaan syringe pump(PPNI, 2021), antara lain:
- Sarung tangan bersih
- Mesin syringe pump
- Spuit 50 cc, 20 cc, 10 cc atau 5 cc
- Perfusor line
- Three way, jika perlu
- Obat sesuai program
- Cairan pelarut (NaCl 0,9%, water for injection, atau D5W), jika perlu
- Standar infus
SOP Penggunaan Syringe Pump
SOP penggunaan syringe pumpsesuai SPO PPNI:
- Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
- Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
- Siapkan alat (lihat persiapan alat diatas)
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Pasang sarung tangan bersih
- Campurkan obat dengan pelarut
- Sambungkan perfusor line ke spuit dan pastikan tidak ada gelembung
- Pasang three-way jika belum terpasang
- Atur three-way untuk menutup aliran intravena ke pasien
- Sambungkan perfusor line ke three-way
- Atur three-way untuk membuka aliran intravena ke pasien
- Hubungan syringe pump ke sumber listrik
- Hidupkan mesin syringe pump dan pastikan mesin berfungsi dengan baik
- Pasang spuit ke mesin syringe pump
- Atur kecepatan aliran sesuaidosis obat yang diprogramkan
- Tekan tombol start untuk memulai mengalirkan obat
- Pastikan obat dapat mengalir dengan baik
- Lepaskan sarung tangan
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien
Referensi
- Kurth, F., Gyorvary, E., Heub, S., Ledroit, D., Paoletti, S., Renggli, K., Revol, V., Verhulsel, M., Weder, G., & Loizeau, F. (2020). Organs-on-a-chip engineering. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-817202-5.00003-6
- PPNI (2021). Pedoman Standar Operasional Prosedur Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: PPNI.
- PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
- SOP No. 044.3/096.II-keperawatan/2017 tentang pemakaian syringe pump. Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan.