Perawat.Org| nilai normal TTV menurut usia.
TTV adalah singkatan dari tanda-tanda vital, yaitu pengukuran fungsi tubuh yang paling dasar.
Terdapat empat tanda-tanda vital utama yang rutin di monitoring oleh tenaga kesehatan, yaitu:
- Tekanan Darah
- Frekuensi nadi (denyut jantung)
- Frekuensi napas
- Suhu tubuh
Tanda-tanda vital berguna untuk mendeteksi atau memonitoring adanya masalah kesehatan. TTV dapat diukur di fasilitas pelayanan kesehatan, dirumah, dan dimana pun.
Tekanan darah normal menurut usia
Tekanan darah adalah kekuatan darah yang mendorong dinding arteri selama kontraksi dan relaksasi jantung.
Setiap kali jantung berdetak, ia memompa darah melalui arteri, dan menghasilkan tekanan darah tertinggi saat jantung berkontraksi. Saat berelaksasi, tekanan darah turun.
Ada dua angka yang dicatat saat mengukur tekanan darah, yaitu angka tertinggi dan angka terendah.
Angka yang tertinggi disebut tekanan sistolik, yaitu tekanan dalam arteri saat jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh.
Angka yang terendah disebut tekanan diastolik, yaitu tekanan di dalam arteri saat jantung dalam keadaan istirahat dan terisi dengan darah.
Baik tekanan sistolik maupun diastolik dicatat sebagai “mmHg” (milimeter merkuri).
Rekaman ini menunjukkan seberapa tinggi kolom merkuri dalam alat tekanan darah model lama (disebut manometer merkuri atau sphygmomanometer) dinaikkan oleh tekanan darah.
Meski sekarang pengukuran darah tidak lagi menggunakan manometer merkuri, namun unit pengukurannya tetap disebut sebagai milimeter merkuri (mmHg).
Golongan Usia | Sistolik Normal (mmHg) | Diastolik Normal (mmHg) |
---|---|---|
Bayi baru lahir – 6 bulan | 45 – 90 | 30 – 65 |
6 bulan – 2 tahun | 80 – 100 | 40 – 70 |
Anak-anak (2 – 13 tahun) | 80 – 120 | 40 – 80 |
Remaja (14 – 18 tahun) | 90 – 120 | 50 – 80 |
Dewasa awal (19 – 40 tahun) | 95 – 135 | 60 – 80 |
Dewasa akhir (41 – 60 tahun) | 110 – 145 | 70 – 90 |
Lanjut usia (> 61) | 95 – 145 | 70 – 90 |
Frekuensi jantung/nadi normal menurut usia
Frekuensi jantung diukur dengan mengukur denyut nadi. Oleh karena itu tanda vital ini sering disebut secara bergantian (denyut nadi atau denyut jantung).
Frekuensi jantung/nadi merupakan pengukuran berapa kali jantung berdetak per menit.
Pengukuran ini tidak hanya menghitung frekuensi saja, tetapi juga dapat menunjukkan 2 hal berikut:
- Irama jantung (dilihat dari reguler/irregulernya denyut yang muncul)
- Kekuatan nadi (dilihat dari kuat/lemahnya denyut yang muncul)
Frekuensi nadi dapat berfluktuasi dan meningkat dengan olahraga, penyakit, cedera, dan emosi. Wanita berusia 12 tahun ke atas, secara umum, cenderung memiliki detak jantung lebih cepat daripada pria.
Atlet, seperti pelari, yang banyak melakukan pengkondisian kardiovaskular, mungkin memiliki detak jantung mendekati 40 denyut per menit dan tidak mengalami masalah.
Golongan Usia | Denyut jantung/nadi normal (kali per menit) |
---|---|
Bayi baru lahir | 100 – 160 |
0 – 5 bulan | 90 – 150 |
6 – 12 bulan | 80 – 140 |
1 – 3 tahun | 80 – 130 |
3 – 5 tahun | 80 – 120 |
6 – 10 tahun | 70 – 110 |
11 – 14 tahun | 60 – 105 |
> 15 tahun | 60 – 100 |
Frekuensi napas normal menurut usia
Frekuensi pernapasan adalah jumlah napas yang dilakukan seseorang dalam satu menit. Pernapasan biasanya diukur ketika seseorang sedang istirahat.
Tingkat pernapasan dapat meningkat dengan demam, adanya penyakit, dan kondisi medis lainnya. Saat memeriksa pernapasan, penting juga untuk diperhatikan apakah seseorang mengalami kesulitan bernapas atau tidak.
Golongan Usia | Pernapasan Normal (kali per menit) |
---|---|
Bayi baru lahir ( < 1 tahun) | 30 – 60 |
Bayi (1 – 3 tahun) | 24 – 40 |
Toddler (3 – 6 tahun) | 22 – 34 |
Anak (6 – 12 tahun) | 18 – 30 |
Dewasa (> 12 tahun) | 12 – 16 |
Suhu tubuh normal menurut usia
Hasil suhu tubuh normal seseorang bervariasi tergantung pada jenis kelamin, aktivitas terakhir, konsumsi makanan dan cairan, waktu, serta tahap siklus menstruasi (pada wanita).
Suhu tubuh dapat diukur dengan salah satu cara berikut:
- Oral, yaitu pengukuran suhu tubuh dari mulut.
- Rektal, yaitu pengukuran suhu tubuh melalui anus. Pengukuran dari rektal cenderung lebih tinggi 1°C dibandingkan dengan oral.
- Aksila, yaitu pengukuran suhu tubuh lewat ketiak. Temperatures can be taken under the arm using a glass or digital thermometer. Temperatures taken by this route tend to be 0.3 to 0.4 degrees F lower than those temperatures taken by mouth.
- Telinga, yaitu pengukuran suhu tubuh dari gendang telinga. Pengukuran dari telinga membutuhkan termometer khusus.
Golongan Usia | Suhu Normal (Oral) | Suhu Normal (Rektal) | Suhu Normal (Aksila) | Suhu Normal (Telinga) |
---|---|---|---|---|
0 – 2 Tahun | 35.5 – 37.5°C | 36.6 – 38°C | 34.7 – 37.3°C | 36.4 – 38°C |
3 – 10 tahun | 35.5 – 37.5°C | 36.6 – 38°C | 35.9 – 36.7°C | 36.1 – 37.8°C |
11 – 65 tahun | 36.4 – 37.6°C | 37.0 – 38.1°C | 35.2 – 36.9°C | 35.9 – 37.6°C |
> 65 tahun | 35.8 – 36.9°C | 36.2 – 37.3°C | 35.6 – 36.3°C | 35.8 – 37.5°C |