Sangat penting bagi perawat untuk mengetahui tanda dan gejala toksisitas oksigen pada pasien, karena di fasilitas pelayanan kesehatan, terapi oksigen sangat sering diberikan kepada pasien.
Meski oksigen vital untuk menopang kehidupan, namun, menghirup oksigen pada tekanan parsial yang lebih tinggi dari normal dapat menyebabkan toksisitas oksigen.
Toksisitas oksigen dapat terjadi pada pasien yang mendapatkan terapi oksigen dengan:
- Konsentrasi oksigen yang sangat tinggi pada durasi yang singkat;
- Konsentrasi oksigen yang lebih rendah pada durasi yang lebih lama.
Pada artikel ini, kita akan mempelajari toksisitas oksigen pada pasien.
Apa itu toksisitas oksigen?
Toksisitas oksigen adalah penyakit iatrogenik yang disebabkan oleh tekanan parsial oksigen yang tinggi selama pasien mendapatkan terapi oksigen (Tsan, 2006).
Iatrogenik adalah penyakit yang diakibatkan oleh kesalahan diagnosis atau kealpaan dokter (KBBI).
Patofisiologi toksisitas oksigen
Paparan yang terlalu lama terhadap tekanan parsial oksigen di atas normal dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada membran sel yang berakhir dengan kolapsnya alveoli di paru-paru (Cooper, Phuyal, & Shah, 2022).
Radikal bebas yang terkandung dalam oksigen adalah kemungkinan penyebab terjadinya toksisitas oksigen.
Radikal bebas dihasilkan karena:
- Proses oksidoreduktif mitokondria
- Diinduksi oleh fungsi enzim seperti xanthine/urat oksidase di situs ekstra-mitokondria,
- Reaksi auto-oksidatif
- Fagosit selama pembunuhan bakteri.
Radikal bebas ini membuat peroksidasi lipid di membran sel, melemahkan sintesis asam nukleat dan protein, dan meredakan enzim seluler.
Paparan terus menerus terhadap konsentrasi oksigen yang tinggi menghasilkan peningkatan produksi radikal bebas.
Hal ini kemudian merusak epitel paru, menonaktifkan surfaktan, membentuk edema intra-alveolar, penebalan interstisial, fibrosis, dan akhirnya menyebabkan atelektasis paru.
Oksigen 100% dapat ditoleransi di permukaan laut selama sekitar 24-48 jam tanpa kerusakan jaringan yang parah.
Tanda dan gejala toksisitas oksigen
Tanda dan gejala yang muncul pada pasien dengan toksisitas oksigen (Cooper, Phuyal, & Shah, 2022), antara lain:
- Disorientasi
- Masalah pernapasan
- Perubahan visual seperti miopia dan pembentukan katarak
Sedangkan tanda dan gejala yang muncul menurut sistem (Cooper, Phuyal, & Shah, 2022), adalah:
Sistem saraf pusat
- Sakit kepala
- Iritabilitas dan kecemasan
- Pusing
- Disorientasi
- Hiperventilasi
- Cegukan
- Menggigil
- Kelelahan
- Kesemutan di anggota badan
- Penglihatan kabur
- Tinnitus dan Gangguan Pendengaran
- Mual
- Berkedut (twitching)
- Kejang tonik-klonik
Toksisitas Paru-paru
- Sensasi geli ringan saat inhalasi
- Sensasi terbakar ringan saat inhalasi
- Batuk tak terkendali
- Hemoptisis
- Dispnea
- Rales
- Demam
- Hiperemia mukosa hidung
- Rontgen toraks menunjukkan peradangan dan edema paru
Mata
- Pada bayi prematur, retinopati prematuritas dan fibroplasia retrolental
- Edema retina
- Pembentukan katarak (paparan jangka panjang)
Diagnosis Keperawatan Terkait
Beberapa diagnosis keperawatan yang dapat diangkat pada pasien dengan kondisi toksisitas oksigen adalah:
Referensi
- Tsan, M.-F. (2006). OXYGEN TOXICITY. Encyclopedia of Respiratory Medicine, 282–289. https://doi.org/10.1016/B0-12-370879-6/00287-8
- Cooper, J.S., Phuyal, P., & Shah, N. Oxygen Toxicity. [Updated 2022 Jul 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430743/
- PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
- KBBI. Iatrogenik. Diakses pada 1 September 2022 di https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/iatrogenik