SOP Jaw Thrust

Jaw thrust, dalam SOP PPNI diistilahkan dengan “pembebasan jalan napas dengan jaw thrust”.

Pembebasan jalan napas dengan jaw thrust adalah tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk membebaskan jalan napas untuk menjamin kepatenan pertukaran udara dengan mendorong rahang kearah depan.

Umumnya ada 3 teknik yang digunakan untuk mempertahankan kepatenan jalan napas, yaitu head tilt, chin lift, dan jaw thrust (Verma, 2013).

Teknik head tilt dan chin lift mudah dilakukan, namun berbahaya bagi pasien yang dicurigai cedera servikal.

Pada pasien yang dicurigai cidera servikal, Teknik yang digunakan adalah jaw thrust.

Jaw thrust merupakan metode yang efisien dan dapat dilakukan pada kasus cidera servikal.

Namun teknik ini memiliki kekurangan karena mendorong rahang pasien terus menerus sampai pasien sadar adalah secara fisik berat bagi penolong (Verma, 2013).

Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan yang membutuhkan tindakan pembebasan jalan napas dengan jaw thrust, menurut buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:

  1. Bersihan jalan napas tidak efektif
  2. Gangguan penyapihan ventilator
  3. Gangguan pertukaran gas
  4. Gangguan sirkulasi spontan
  5. Gangguan ventilasi spontan
  6. Pola napas tidak efektif
  7. Risiko aspirasi
  8. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial

Persiapan alat

Tidak ada alat-alat khusus yang harus dipersiapkan untuk melakukan Tindakan pembebasan jalan napas dengan jaw thrust.

SOP Pembebasan Jalan Napas dengan Jaw Thrust

SOP pembebasan jalan napas dengan jaw thrust sesuai SPO PPNI adalah:

  1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
  2. Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
  3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
  4. Pasang sarung tangan bersih
  5. Atur posisi perawat di bagian atas kepala pasien
  6. Letakkan kedua tangan di samping kanan dan kiri rahang pasien
  7. Dorong rahang ke arah depan sehingga barisan gigi bawah berada di barisan gigi atas
  8. Hindari adanya ekstensi pada leher
  9. Lepaskan sarung tangan dan masker
  10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
  11. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien

OSCE Pembebasan Jalan Napas dengan Jaw Thrust

NoNomor station1
1Judul stationPembebasan jalan napas dengan jaw thrust
2Waktu yang dibutuhkan2 menit
3Tujuan stationMembebaskan jalan napas pasien untuk membebaskan jalan napas untuk menjamin kepatenan pertukaran udara dengan mendorong rahang kearah depan.
4KompetensiImplementasi
5KategoriOksigen
6Instruksi untuk peserta ujianSkenario Klinik:

Seorang laki-laki, usia 45 tahun, dirawat datang ke IGD karena KLL. Hasil pengkajian menunjukkan klien mengalami penurunan kesadaran, GCS 10, tampak adanya racoon eyes dan jejas pada daerah klavikula ke atas.  

Tugas:

Lakukan prosedur pembebasan jalan napas dengan jaw thrust
7Instruksi untuk pengujiPenguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan rubrik penilaian
8Instruksi untuk klien standar/manikinMengikuti arahan peserta
9Setting stationIGD
10Peralatan yang dibutuhkanSarung tangan bersih
11PenulisLeo Rulino, S.Kep., Ns., S.H., M.Kep
Contoh soal OSCE pembebasan jalan napas dengan jaw thrust

Referensi

  1. PPNI (2021). Pedoman Standar Operasional Prosedur Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: PPNI.
  2. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
  3. Verma, G. (2013). A New Technique for Jaw Thrust in Unconscious Craniofacial Trauma Patients. International Journal of Dental Research, 1(2), 35-38. doi:http://dx.doi.org/10.14419/ijdr.v1i2.1402

Leave a Reply