Pemasangan oksigen RM dan NRM, dalam SPO PPNI (2021) diistilahkan dengan “pemberian oksigen dengan masker rebreathing dan non-rebreathing”.
Pemberian oksigen dengan masker rebreathing dan non-rebreathing adalah tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk memberikan tambahan oksigen dengan masker rebreathing atau non-rebreathing untuk mengatasi kondisi kekurangan oksigen jaringan.
Masker non-rebreathing tampak seperti masker wajah (simple mask) namun memiliki kantong penampung yang terpasang di bagian bawah, serta katup satu arah pada lubang ventilasi yang terletak di setiap sisi masker.
Kantong penampung diisi dengan aliran oksigen 6 hingga 15 liter per menit, dan dapat memasok terapi oksigen hingga 60% sampai dengan 100% (Sten & Hollen, 2021).
Bila katup satu arah di sisi masker dilepaskan maka masker tersebut manjadi masker rebreathing.
Flowmeter oksigen untuk masker rebreathing diatur pada 6 hingga 10 liter per menit untuk memasok oksigen sebanyak 40% hingga 70% (Sten & Hollen, 2021).
Seperti masker sederhana, aliran oksigen harus diatur cukup tinggi untuk mencegah akumulasi karbon dioksida.
Pelepasan katup satu arah dapat meningkatkan pencampuran udara ruangan dan meningkatkan pelepasan karbon dioksida.
Masker rebreathing maupun non-rebreathing digunakan hanya untuk manajemen hipoksia jangka pendek karena terapi oksigen lebih dari 60% untuk waktu yang lama dapat menyebabkan toksisitas oksigen (Schub & Balderrama, 2017).
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang membutuhkan tindakan pemberian oksigen dengan rebreathing dan non-rebreathing menurut buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:
- Bersihan jalan napas tidak efektif
- Gangguan pertukaran gas
- Penurunan curah jantung
- Perfusi perifer tidak efektif
- Risiko penurunan curah jantung
- Risiko perfusi miokard tidak efektif
- Risiko syok
- Risiko perfusi perifer tidak efektif
- Risiko perfusi serebral tidak efektif
- Risiko gangguan sirkulasi spontan
- Intoleransi aktivitas
- Risiko intoleransi aktivitas
Persiapan alat
Alat-alat yang dibutuhkan untuk pemberian oksigen dengan masker rebreathing dan non-rebreathing antara lain:
- Sumber oksigen (tabung oksigen atau oksigen sentral)
- Selang masker rebreathing atau non-rebreathing
- Flowmeter oksigen
- Humidifier
- Cairan steril
- Stetoskop
SOP Pemasangan Oksigen dengan Masker Rebreathing (RM)
SOP pemberian oksigen dengan masker rebreathing dan non-rebreathing sesuai SPO PPNI (2021):
- Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
- Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan (lihat persiapan alat diatas)
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Tuangkan cairan steril ke humidifier sesuai batas
- Pasang flowmeter ke humidifier ke sumber oksigen
- Sambungkan selang masker rebreathing ke humidifier
- Atur aliran oksigen 8 – 12 L/menit
- Pastikan oksigen mengalir melalui selang
- Pastikan oksigen mengisi kantung reservoir hingga mengembang
- Pasang masker wajah menutupi hidung dan mulut
- Lingkarkan dan eratkan tali karet melingkari kepala
- Bersihkan kulit dan masker setiap 2 – 3 jam jika pemberian oksigen dilakukan secara kontinu
- Monitor cuping, septum, dan hidung luar terhadap adanya gangguan integritas mukosa/kulit hidung setiap 8 jam
- Monitor kecepatan oksigen dan status pernapasan (frekuensi napas, upaya napas, bunyi paru, saturasi oksigen) setiap 8 jam atau sesuai indikasi
- Pasang tanda “Oksigen sedang digunakan” pada dinding di belakang tempat tidur dan di pintu masuk kamar, jika perlu
- Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien (metode pemberian oksigen, kecepatan oksigen, respon pasien, dan efek samping/merugikan yang terjadi)
SOP Pemasangan Oksigen dengan Masker Non-Rebreathing (NRM)
SOP pemberian oksigen dengan masker rebreathing dan non-rebreathing sesuai SPO PPNI (2021):
- Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
- Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan (lihat persiapan alat diatas)
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Tuangkan cairan steril ke humidifier sesuai batas
- Pasang flowmeter ke humidifier ke sumber oksigen
- Sambungkan selang masker non-rebreathing ke humidifier
- Atur aliran oksigen 10 – 15 L/menit
- Pastikan oksigen mengalir melalui selang
- Pastikan oksigen mengisi kantung reservoir hingga mengembang
- Pasang masker wajah menutupi hidung dan mulut
- Lingkarkan dan eratkan tali karet melingkari kepala
- Bersihkan kulit dan masker setiap 2 – 3 jam jika pemberian oksigen dilakukan secara kontinu
- Monitor cuping, septum, dan hidung luar terhadap adanya gangguan integritas mukosa/kulit hidung setiap 8 jam
- Monitor kecepatan oksigen dan status pernapasan (frekuensi napas, upaya napas, bunyi paru, saturasi oksigen) setiap 8 jam atau sesuai indikasi
- Pasang tanda “Oksigen sedang digunakan” pada dinding di belakang tempat tidur dan di pintu masuk kamar, jika perlu
- Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien (metode pemberian oksigen, kecepatan oksigen, respon pasien, dan efek samping/merugikan yang terjadi)
OSCE Pemasangan Oksigen dengan Masker Rebreathing (RM)
No | Nomor station | 1 |
1 | Judul station | Pemberian oksigen dengan masker rebreathing |
2 | Waktu yang dibutuhkan | 5 menit |
3 | Tujuan station | Memberikan tambahan oksigen dengan masker rebreathing untuk mengatasi kondisi kekurangan oksigen jaringan. |
4 | Kompetensi | Implementasi |
5 | Kategori | Oksigen |
6 | Instruksi untuk peserta ujian | Skenario Klinik: Seorang pria, usia 30 tahun, dirawat di ruang rawat dengan diagnosis COPD. Klien terlihat sesak, frekuensi napas 28 kali per menit, saturasi 89%, Tugas: Lakukan prosedur pemberian oksigen dengan masker rebreathing pada pasien. |
7 | Instruksi untuk penguji | Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan rubrik penilaian |
8 | Instruksi untuk klien standar/manikin | Mengikuti arahan peserta |
9 | Setting station | Ruang rawat inap |
10 | Peralatan yang dibutuhkan | (1) Sumber oksigen (tabung oksigen atau oksigen sentral); (2) Selang masker rebreathing Flowmeter oksigen; (3) Humidifier Cairan steril; (4) Stetoskop. |
11 | Penulis | Leo Rulino, S.Kep., Ns., S.H., M.Kep |
OSCE Pemasangan Oksigen dengan Masker Non-Rebreathing (NRM)
No | Nomor station | 1 |
1 | Judul station | Pemberian oksigen dengan masker non-rebreathing |
2 | Waktu yang dibutuhkan | 5 menit |
3 | Tujuan station | Memberikan tambahan oksigen dengan masker non-rebreathing untuk mengatasi kondisi kekurangan oksigen jaringan. |
4 | Kompetensi | Implementasi |
5 | Kategori | Oksigen |
6 | Instruksi untuk peserta ujian | Skenario Klinik: Seorang pria, usia 30 tahun, dirawat di ruang rawat dengan diagnosis COPD. Klien terlihat sesak, frekuensi napas 33 kali per menit, saturasi 79%, Tugas: Lakukan prosedur pemberian oksigen dengan masker non-rebreathing pada pasien. |
7 | Instruksi untuk penguji | Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan rubrik penilaian |
8 | Instruksi untuk klien standar/manikin | Mengikuti arahan peserta |
9 | Setting station | Ruang rawat inap |
10 | Peralatan yang dibutuhkan | (1) Sumber oksigen (tabung oksigen atau oksigen sentral); (2) Selang masker non-rebreathing Flowmeter oksigen; (3) Humidifier Cairan steril; (4) Stetoskop. |
11 | Penulis | Leo Rulino, S.Kep., Ns., S.H., M.Kep |
Referensi
- PPNI (2021). Pedoman Standar Operasional Prosedur Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: PPNI.
- PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
- Schub, E., & Balderrama, D. (2017). Providing oxygen therapy by face mask: Adult patient. Nursing practice & skill . Ipswich, MA: EBSCO Publishing
- Stein, LNM., & Hollen, CJH. (2021). Concept-based clinical nursing skills: fundamental to advanced. Missouri: Elsevier.