Cara menulis rumusan masalah penelitian keperawatan

perawat.org | cara menulis rumusan masalah dalam penelitian keperawatan

Salah satu bagian utama dan pertama dalam proposal penelitian adalah perumusan dari masalah atau rumusan masalah.

Rumusan masalah penelitian merupakan tindak lanjut terhadap latar belakang penelitian.

Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari batas-batas toleransi yang diharapkan (Mahdiyah, n.d).

Masalah penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu persoalan atau kesenjangan yang mungkin dapat menuntun peneliti untuk mencari jawaban atau solusinya.

LIHAT JUGA: 10 Prioritas Penelitian Keperawatan di Indonesia

Pertanyaan-pertanyaan dari perumusan masalah harus mampu menyelidiki dan memandu proses penelitian (Adiputra, 2021).

Selanjutnya, pernyataan penelitian tentang kebenaran dari sebuah pengetahuan yang diteliti dapat disajikan dalam bentuk hipotesis penelitian.

Bagi peneliti, terkadang perumusan masalah menjadi sebuah pekerjaan yang sulit.

Untuk itu, diperlukan pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan penelitian terdahulu dalam bidang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Dalam artikel ini kita akan membahas tentang cara menulis rumusan masalah penelitian keperawatan secara komprehensif.

Daftar Isi

Identifikasi Masalah

Sebelum menuliskan rumusan masalah dalam BAB 1 anda, terlebih dahulu anda harus memahami permasalahan yang akan anda teliti.

Ini disebut dengan identifikasi masalah.

Perhatikan poin-poin dibawah ini. Lihat apakah masalah yang akan anda teliti sudah memenuhi kriteria-kriteria berikut:

  1. Adanya kesenjangan dari yang seharusnya (teori maupun fakta empirik temuan penelitian terdahulu) dengan kenyataan sekarang yang dihadapi.
  2. Dari kesenjangan tersebut dapat dikembangkan pertanyaan, mengapa kesenjangan itu terjadi.
  3. Pertanyaan tersebut memungkinkan untuk dijawab, dan jawabannya lebih dari satu kemungkinan.

Perhatikan pula apakah masalah yang akan anda teliti telah cukup:

  1. Esensial. Pentingnya nilai penelitian menduduki urutan paling utama di antara masalah-masalah yang ada.
  2. Urgen. Masalah tersebut dianggap mendesak (urgen) untuk dipecahkan.
  3. Bermanfaat. Memiliki kegunaan atau kebermanfaatan jika masalah penelitian dipecahkan.

Bila masalah yang ingin anda teliti sudah memenuhi kriteria dan unsur diatas, maka selamat. Masalah tersebut dapat anda gunakan dalam proposal penelitian anda.

Namun bila belum memenuhi, berarti anda harus mengidentifikasi masalah-masalah lain untuk diteliti.

LIHAT JUGA: Ide Judul Skripsi Keperawatan

Ada beberapa sumber-sumber masalah yang dapat anda jadikan bahan untuk mengidentifikasi masalah.

Mari kita lihat…

Sumber-Sumber Masalah Penelitian

Masalah penelitian merupakan masalah atau isu yang menuntun pada keharusan dilaksanakannya penelitian tersebut.

Masalah ini bisa muncul dari berbagai sumber, (Mahdiyah, n.d) antara lain:

Pengalaman Pribadi

Setiap orang dapat mengidentifikasi secara unik masalah dari pengalaman pribadinya dalam keseharian, juga pengalaman akademik selama belajar, dan mengerjakan tugas ataupun laporan.

Lanjutan atau Perluasan Penelitian

Peneliti dapat mengambil permasalahan penelitian dari hasil penelitian sebelumnya, yang biasanya tercantum pada saran untuk mengembangkan atau melanjutkan penelitian tersebut.

Sumber Kepustakaan: buku Teks, Jurnal, Laporan Penelitian

Membaca buku teks, jurnal maupun laporan penelitian, selain dapat memperkaya khasanah pengetahuan, juga dapat dijadikan sebagai sumber bahan identifikasi masalah yang memberi rekomendasi untuk melakukan penelitian lanjutan.

Forum Pertemuan Ilmiah dan Diskusi

Hasil pertemuan ilmiah dan diskusi dengan orang yang lebih berpengalaman atau para pakar di bidangnya dapat membuka wawasan dan pandangan lain untuk memperoleh identifikasi masalah yang direncanakan sebagai bahan untuk menyusun skripsi atau tesis.

Observasi atau pengalaman langsung dalam praktek

Hasil observasi dan pengalaman langsung juga merupakan sumber yang masalah yang potensial dijadikan dalam merencanakan suatu penelitian.

Perubahan Paradigma dalam pendidikan

Paradigma pendidikan yang selalu berubah dan berkembang dari masa ke masa dalam berbagai hal seperti kurikulum, media dan metode pembelajaran dapat dijadikan sumber berbagai identifikasi masalah untuk penelitian.

Fenomena Pendidikan dalam kelas, luar kelas dan di Masyarakat

Fenomena pendidikan yang terjadi baik dalam kelas, luar kelas maupun dalam masyarakat dapat mendorong peneliti untuk menjadikannya sebagai sumber masalah yang dapat diangkat dalam suatu penelitian.

Deduksi dari teori

Terdapatnya deduksi dari teori yang sudah ada ataupun merupakan cabang studi yang sedang dikembangkan.

Ciri-ciri Masalah Penelitian yang Baik

Pemilihan atau penetapan masalah yang dikatakan baik dalam penelitian perlu menjadi pertimbangan peneliti.

Masalah dapat dikatakan baik jika memiliki:

Kontribusi

Salah satu ciri masalah yang baik adalah dapat memberi kontribusi kepada beberapa aspek, antara lain:

  • Pengembangan teori baru
  • Perbaikan metode
  • Manfaat dan implikasi aplikatif

Orisinalitas

Bukan merupakan pengulangan terhadap penelitian lain, seperti:

  • Masalah yang diteliti
  • Kerangka konsep
  • Pendekatan

Pernyataan Permasalahan

  • Pernyataan penelitian
  • Gambaran asosiasi dua atau lebih fenomena terukur

Aspek Kelayakan (Feasibility)

  • Dapat dijawab
  • Pertimbangan waktu dan biaya
  • Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
  • Daya dukung fasilitas dan sumber daya lain

Bagi anda yang masih berstatus mahasiswa, sedang menulis skripsi atau tesis. Saya sarankan untuk benar-benar melihat aspek kelayakan diatas.

Terutama mempertimbangkan waktu dan biaya.

Anda dikejar deadline untuk sidang proposal dan sidang hasil. Penelitian yang berlarut-larut pastinya mempengaruhi kelulusan tepat waktu anda.

Contoh, anda diberikan waktu hanya 3 bulan untuk melakukan penelitian. Tentu sangat sulit bila masalah yang anda teliti mencakup seluruh wilayah Indonesia.

Cara Menulis Rumusan Masalah

Isi rumusan masalah penelitian adalah perbandingan harapan dengan kenyataan, kemudian dilanjutkan dengan pernyataan atau pertanyaan masalah.

Kalimat rumusan masalah diawali dengan membandingkan kenyataan atau fenomena dengan harapan sesuai dengan teori dan konsep.

Kemudian dilanjutkan dengan pernyataan yang sangat mendasar yang nantinya akan menjawab tujuan penelitian.

Tetapi banyak juga penelitian-penelitian yang rumusan masalahnya tidak diawali dengan kenyataan atau fenomena dengan harapan sesuai teori dan konsep, namun langsung dengan pernyataan rumusan masalah.

Umumnya sebuah pernyataan rumusan masalah diawali dengan kalimat, “belum diketahuinya…[sesuai judul atau tujuan penelitian]”

Selain itu, rumusan masalah tidak hanya berbentuk pernyataan, tetapi bisa juga berbentuk pertanyaan.

Jika masih bingung, mari kita lihat contoh-contoh rumusan masalah berikut ini:

Contoh Rumusan Masalah Penelitian 1

Berikut adalah contoh rumusan masalah pada penelitian tesis saya tahun 2017. Rumusan masalah ini berbentuk pertanyaan, yang diawali terlebih dahulu dengan menguraikan perbandingan antara harapan dengan kenyataan.

Judul Penelitian

Pengembangan Awal Diabetes Self-Management Instrument (DSMI) Versi Indonesia.

Rumusan Masalah

Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang sedang menjadi prioritas di berbagai negara di dunia. Diabetes melitus dapat menyebabkan beberapa komplikasi bagi pasien dan memiliki prevelensi yang cenderung meningkat setiap tahun, sehingga diperlukan metode perawatan untuk menangani masalah diabetes melitus. Salah satu metode yang telah terbukti mampu meningkatkan hasil perawatan pada pasien diabetes melitus adalah program self-management. Tetapi, saat ini di Indonesia belum ada angkahnt yang telah teruji valid dan reliabel untuk mengukur tingkat self-management pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2, padahal angkah pertama dalam program self-management adalah pengkajian, sehingga rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

  1. Apakah Diabetes Self-management Instrument (DSMI) dapat diadaptasikan pada budaya Indonesia?
  2. Apakah  Diabetes Self-management Instrument (DSMI) versi Indonesia dapat memperoleh hasil yang valid?
  3. Apakah Diabetes Self-management Instrument (DSMI) versi dapat diaplikasikan kepada pasien diabetes melitus tipe 2 di Indonesia?

Contoh Rumusan Masalah Penelitian 2

Contoh berikut adalah rumusan masalah dengan bentuk pernyataan, yang diawali dengan menguraikan perbandingan antara harapan dengan kenyataan.

Judul

Hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap di Puskesmas X.

Rumusan Masalah

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target bahwa 90% anak berusia 12-23 bulan dan 80% bayi berusia 0-11 bulan di 488 kabupaten/kota akan memperoleh imunisasi dasar lengkap di tahun 2024, namun kenyataannya hingga Oktober 2021 cakupan imunisasi dasar lengkap baru mencapai 58,4% di seluruh Indonesia. Padahal imunisasi sangat bermanfaat sebagai metode pencegahan dini dari berbagai risiko kesehatan.

Masih ada beberapa aspek dari informasi masih tidak sepenuhnya dipahami oleh masyarakat, yang kemudian diperparah oleh berita-berita hoax yang menyebabkan ibu enggan membawa anaknya imunisasi, sehingga rumusan masalah pada penelitian ini adalah “belum diketahuinya hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap di Puskesmas X”.

Contoh Rumusan Masalah Penelitian 3

Contoh dibawah adalah rumusan masalah dengan bentuk pernyataan, tanpa diawali dengan menguraikan perbandingan antara harapan dengan kenyataan.

Judul

Hubungan gaya hidup dengan insiden diabetes melitus di Puskesmas X.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah belum diketahuinya hubungan gaya hidup dengan insiden diabetes melitus di Puskesmas X.

Kesimpulan

Menulis rumusan masalah penelitian sangat penting karena rumusan masalah dapat diibaratkan sebagai peta yang memandu jalannya penelitian yang akan kita lakukan.

Kesalahan dalam menulis rumusan masalah penelitian dapat berakibat fatal, salah satunya adalah berlarut-larutnya proses penelitian sehingga mengakibatkan seorang mahasiswa tidak dapat lulus tepat waktu.

Oleh karena itu, dalam menulis rumusan masalah, anda harus memperhatikan ciri-ciri masalah penelitian yang baik, dan merumuskannya dengan kalimat yang tepat.

Referensi

  1. Adiputra, I. M. S. (2021). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yayasan Kita Menulis.
  2. Mahdiyah (n.d). Modul 1: Perumusan Masalah Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.
  3. File Pribadi

Leave a Reply