Teori proses keperawatan Orlando adalah teori yang menekankan pada interaksi antara perawat dan pasien pada suatu waktu dan tempat tertentu.
Dalam artikel ini kita akan membahas tentang teori Orlando dan bagaimana teori ini dapat diaplikasikan dalam asuhan keperawatan.
Daftar isi:
- Teori Proses Keperawatan Orlando
- Konsep Teori
- Contoh Penerapan Teori Proses Keperawatan Orlando
- Kesimpulan
- Referensi
Ida Jean Orlando-Pelletier (1926 – 2007) adalah seorang praktisi, pendidik, peneliti, dan konsultan dalam bidang keperawatan.
Di awal karirnya, ia bekerja sebagai perawat pelaksana di berbagai unit seperti kebidanan, kedokteran, ruang operasi, dan ruang gawat darurat.
Orlando menerima gelar diploma keperawatan dari New York Medical College, Flower Fifth Avenue Hospital School of Nursing pada tahun 1947, dan gelar B.S. dalam keperawatan kesehatan masyarakat (public health nursing) dari Universitas St. John di Brooklyn, New York, pada tahun 1951.
Pada tahun 1954, ia menerima gelar MA dalam konsultasi kesehatan mental (mental health consultation) dari Teachers College, Columbia University, New York.
Orlando kemudian bekerja Yale University sebagai rekan peneliti dan peneliti utama hingga kemudian menjabat sebagai direktur program pascasarjana di bidang kesehatan mental dan keperawatan psikiatri.
Pada tahun 1962, Orlando menikah dengan Robert Pelletier dan pindah ke Massachusetts.
Dia menjadi konsultan keperawatan klinis di rumah sakit jiwa, Rumah Sakit McLean, di Belmont, Massachusetts, dan di rumah sakit veteran.
Orlando juga bekerja di Boston University School of Nursing, di mana dia mengajar teori keperawatan dan membimbing mahasiswa pascasarjana di bidang klinis.
Pada tahun 1992 ia pensiun dari praktik keperawatan aktif dan pada tahun 2006 diakui oleh Massachusetts Registered Nurse Association sebagai Legenda Hidup di Bidang Keperawatan.
Teori Proses Keperawatan Orlando
Ida Jean Orlando mengembangkan teorinya dari sebuah studi yang dilakukan di Yale University School of Nursing, dimana ia mengintegrasikan konsep kesehatan mental ke dalam kurikulum keperawatan dasar.
Penelitian dilakukan dengan mengamati dan ikut serta dalam pengalaman dengan pasien, mahasiswa, perawat, dan instruktur dan diturunkan secara induktif dari catatan lapangan.
Orlando menganalisis isi dari 2000 interaksi antara perawat-pasien dan membuat teorinya berdasarkan analisis data tersebut.
Teori ini diterbitkan pada 1961 dalam buku yang berjudul “The Dynamic Nurse-Patient Relationship”,
Seiring waktu, Orlando terus mengembangkan dan menyempurnakan teorinya.
Pada buku keduanya yang berjudul “The Discipline and Teaching of Nursing Process: An Evaluative Study” yang terbit pada tahun 1972, Orlando mendefinisikan ulang dan mengubah nama teorinya menjadi “disiplin proses keperawatan (nursing process discipline)”.
Buku pertamanya (1961) dicetak ulang pada 1990 oleh National League for Nursing (NLN).
Dalam kata pengantar di buku edisi NLN, Orlando menyatakan: “Jika saya lebih berani pada tahun 1961, saat buku ini pertama kali ditulis, saya akan memberinya nama ‘teori proses keperawatan’ daripada sebagai ‘teori praktik keperawatan yang efektif’.”
BACA JUGA: 14 Kebutuhan Dasar Manusia Virginia Henderson
Konsep Teori
Teori keperawatan Orlando menekankan hubungan timbal balik antara pasien dan perawat.
Apa yang perawat dan pasien katakan dan lakukan mempengaruhi mereka berdua.
Menurut Orlando (1961), fungsi profesional keperawatan adalah untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pasien akan bantuan.
Dalam proses mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pasien, sangat penting pasien turut berpartisipasi.
Inti dari teori Orlando mencerminkan keyakinannya bahwa praktik keperawatan harus didasarkan pada kebutuhan pasien dan bahwa komunikasi dengan pasien sangat penting untuk memahami kebutuhan dan memberikan asuhan keperawatan yang efektif.
Berikut ini adalah ikhtisar komponen utama teori Orlando:
- Proses keperawatan, meliputi: identifikasi kebutuhan pasien, respon perawat, dan tindakan keperawatan. Proses keperawatan Orlando tidak sama seperti proses keperawatan linier yang kita ketahui saat ini, namun lebih refleksif dan melingkar dan terjadi selama pertemuan dengan pasien.
- Pemahaman makna perilaku pasien dipengaruhi oleh persepsi, pikiran, dan perasaan perawat. Ini dapat divalidasi melalui komunikasi antara perawat dan pasien. Pasien mengalami ketidaknyamanan ketika mereka tidak dapat mengatasi kebutuhan yang tidak terpenuhi. Perawat menggunakan pengamatan langsung dan tidak langsung dari perilaku pasien untuk menemukan ketidaknyamanan pasien, serta maknanya.
- Interaksi perawat-pasien adalah proses yang unik, kompleks, dan dinamis. Perawat membantu pasien mengungkapkan dan memahami makna perilaku. Dasar tindakan keperawatan adalah ketidaknyamanan yang dialami dan diungkapkan oleh pasien.
- Perawat profesional memiliki fungsi dan peran yang independen, berbeda dengan peran dokter, dan tenaga Kesehatan lainnya.
BACA JUGA: Teori Interpersonal Relations Peplau
Contoh Penerapan Teori Proses Keperawatan Orlando
Kasus
Salah satu pasien Anda adalah Boy, seorang mahasiswa tingkat akhir berusia 23 tahun.
Ini adalah hari pertama post operasi laparatomi Boy.
Boy adalah seorang atlet dan baru selesai mengalami kejang otot perut.
Kejang-kejang tersebut dapat dikendalikan dengan baik dengan pemberian obat pereda nyeri dan pelemas otot.
Tanda-tanda vitalnya telah stabil, namun bising usus Boy belum kembali.
Dia sudah mengatakan bahwa ia dapat beristirahat nyaman dengan suhu ruangan tidak lebih dari 22°C.
Lalu, ada pasien baru masuk. Ia adalah seorang lansia berusia 80 tahun yang langsung mengeluh bahwa ruangannya terlalu dingin.
Anda sebagai perawat baru saja memasuki ruangan.
Perilaku Pasien
Boy telihat bergerak gelisah di tempat tidurnya. Sebelumnya, dia sedang tidur.
Reaksi Perawat
Anda melihat bahwa Boy sedang gelisah, dan berpikir bahwa bahwa Boy mungkin sedang kesakitan.
Anda berkata kepadanya, “Sepertinya anda sedang tidak nyaman. Apakah Anda memerlukan obat pereda nyeri?”
Tanggapannya adalah, “Tidak, saya tidak kesakitan. Saya hanya ingin tidur.”
Pada saat ini, teman sekamarnya sekali lagi berteriak bahwa ruangan itu terlalu dingin.
Kemudian, Anda diam-diam bertanya kepada Boy apakah kakek itu yang membuatnya sulit tidur, dan Boy mengangguk ya.
Pada tahap ini, anda telah memvalidasi persepsi Anda bahwa dosis obat nyeri terbaru masih efektif dan sumber gangguannya adalah teman sekamar yang berisik.
Tindakan Perawat
Anda mengatur agar teman sekamar Boy dipindahkan ke ruangan lain dengan pasien yang lebih sebaya dengan usianya.
Dalam waktu 30 menit setelah mengambil tindakan ini, Anda perhatikan bahwa Boy dapat beristirahat dengan tenang, sehingga memvalidasi bahwa tindakan itu efektif.
Kesimpulan
Teori proses keperawatan Orlando berakar pada interaksi antara perawat dan pasien pada suatu waktu dan tempat tertentu.
Urutan pertukaran yang melibatkan perilaku pasien dan reaksi perawat terjadi sampai kebutuhan pasien akan bantuan diklarifikasi.
Perawat kemudian memutuskan, bekerja sama dengan pasien, tindakan yang tepat untuk mengatasi kebutuhan tersebut.
Tindakan ini dievaluasi setelah dilakukan.
Jika perilaku pasien membaik, maka tindakan berhasil, hasil yang diinginkan tercapai, dan proses selesai.
Namun jika tidak ada perubahan atau perilaku semakin buruk, proses diulangi dengan upaya baru untuk memperjelas perilaku pasien atau tindakan keperawatan yang tepat.
Referensi
- Alligood, M.R. (2014). Nursing theorists and their works 8th edition. Elsevier: Missouri.
- George, J.B (2014). Nursing theories: the base for professional nursing practice 6th edition. Pearson: Essex.
- Smith, M.C., & Parker, M.E. (2015). Nursing theories & nursing practice 4th edition. F.A Davis Company: Philadelphia.