Pemberian obat intravena dalam SOP PPNI (2021) didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk menyiapkan dan memberikan agen farmakologis yang diprogramkan melalui pembuluh darah vena (I.V).
Pemberian obat intravena (IV) menghindari efek obat lintas pertama, dan karena obat langsung masuk ke dalam sirkulasi sistemik, maka langsung menimbulkan efek obat (Bolger, 2018).
Obat yang diberikan secara intravena dapat diberikan langsung ke pembuluh darah vena selama 1-30 menit, atau melalui selang infus selama beberapa jam.
LIHAT: SOP Pemberian Obat Intravena Melalui Selang Infus
Pemberian obat intravena secara langsung jarang digunakan di fasilitas pelayanan Kesehatan, dan hanya terbatas pada situasi darurat di mana diperlukan kecepatan kerja obat yang cepat, dengan durasi kerja obat yang terbatas (Bolger, 2018).
Contoh obat intravena yang diberikan secara langsung melalui vena adalah obat Thiopental (anestesi).
Sedangkan pemberian obat melalui selang infus digunakan untuk mendapatkan paparan sistemik yang lebih lama atau terus menerus untuk memperoleh efek terapeutik (Bolger, 2018).
Contoh obat intravena yang diberikan melalui selang infus adalah obat-obatan kemoterapi, antibiotik, antijamur, dan obat antinosiseptif.
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang membutuhkan Tindakan pemberian obat intravena menurut buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:
Persiapan alat
Alat-alat yang dibutuhkan untuk pemberian obat intravena antara lain:
- Sarung tangan bersih
- Spuit, sesuai kebutuhan
- Obat IV sesuai program.
- Alcohol swab
- Cairan pelarut, jika perlu
- Torniket
- Pengalas
- Bengkok
- Safety box
SOP Pemberian Obat Intravena
SOP pemberian obat intravena sesuai SPO PPNI:
- Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
- Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
- Siapkan alat
- Campurkan obat dengan cairan pelarut, sesuai kebutuhan
- Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Pasang sarung tangan bersih
- Pilih vena yang akan dilakukan penusukan
- Pasang pengalas di bawah area vena yang dipilih
- Lakukan pembendungan dengan memasang torniket 5 – 10 cm di atas area penusukan
- Desinfeksi area injeksi dengan alcohol swab
- Tusukan jarum dengan sudut 20 – 30° dengan bevel menghadap ke atas
- Tarik sedikit plunger spuit sampai terlihat darah pada plunger spuit
- Lepaskan torniket
- Injeksikan obat secara perlahan
- Cabut jarum secara perlahan
- Buang jarum dan spuit ke dalam safety box tanpa recapping (menutup Kembali jarum)
- Lakukan penekanan pada area penusukan
- Berikan balutan dengan kasa steril, jika perlu
- Pasang plester pada area penusukan jika darah telah berhenti
- Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
- Lepaskan sarung tangan
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien
Referensi
- PPNI (2021). Pedoman Standar Operasional Prosedur Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: PPNI.
- PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
- Bolger, G.T. (2018). Routes of drug administration. Reference module in biomedical science. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-801238-3.11099-2