Pengubahan posisi endotracheal tube (ETT) dalam SOP PPNI didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk memindahkan posisi ETT secara rutin untuk mencegah terjadinya risiko luka tekan pada bibir, mulut dan jalan napas.
Mencegah cedera akibat tekanan yang disebabkan oleh perangkat medis kini menjadi salah satu fokus utama dalam meningkatkan perawatan pasien.
Meskipun tabung endotrakeal (ETT) sangat penting untuk menyelamatkan nyawa, tabung ini juga dapat menyebabkan cedera tekanan serius jika tidak dikelola dengan baik (Cunningham, Rudegeair, & Magnaye, 2019).
Endoctracheal tube (ETT) adalah saluran udara buatan yang fleksibel (tidak kaku) yang digunakan untuk perawatan saluran napas jangka pendek (Stein & Hollen, 2021).
Perawat harus sering mengkaji integritas kulit di bawah selang (bibir, pipi, belakang leher), untuk menentukan apakah ada gangguan integritas kulit (Hampson et al., 2018).
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang membutuhkan tindakan pengubahan posisi ETT menurut buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:
Persiapan alat
Alat-alat yang dibutuhkan untuk pengubahan posisi ETT antara lain:
- Sarung tangan bersih
- Spuit 20 cc
- Plester
- Stetoskop
SOP Pengubahan Posisi ETT
SOP pengubahan posisi ETT sesuai SPO PPNI adalah:
- Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
- Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan (lihat persiapan alat diatas)
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Pasang sarung tangan
- Lepaskan plester ETT
- Periksa batas insersi ETT sebelumnya
- Kempiskan balon ETT
- Pindahkan posisi ETT dari sisi pinggir bibir sebelumnya ke sisi bibir yang berseberangan
- Periksa ulang batas insersi ETT
- Kembangkan balon ETT
- Plester ETT
- Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
- Lepaskan sarung tangan
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Dokumentasikan tanggal dan waktu, posisi ETT, pengisian balon, ukuran ETT, dan batas insersi ETT, serta respon pasien.
Referensi
- PPNI (2021). Pedoman Standar Operasional Prosedur Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: PPNI.
- PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
- Stein, LNM., & Hollen, CJH. (2021). Concept-based clinical nursing skills: fundamental to advanced. Missouri: Elsevier.
- Hampson J, Green C, Stewart J, Armitstead L, Degan G, Aubrey A, Paul E, Tiruvoipati R. Impact of the introduction of an endotracheal tube attachment device on the incidence and severity of oral pressure injuries in the intensive care unit: A retrospective observational study. BMC Nursing. 2018;17(4):1–8.
- Cunningham, L., Rudegeair, J., & Magnaye, M. (2019). The impact of an endotracheal tube reposition schedule shared between respiratory therapy and nursing on medical device-related pressure injuries. Respiratory Care, 64(Suppl 10), 3230278.