SOP fisioterapi dada adalah tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk memobilisasi sekresi jalan napas melalui perkusi, getaran, dan drainase postural.
Fisioterapi dada dulu diresepkan untuk pasien-pasien dengan berbagai diagnosis paru yang berbeda.
Fisioterapi dada telah lama dan terus menjadi intervensi yang efektif untuk pasien cystic fibrosis (Warnock & Gates, 2015).
Intervensi ini juga direkomendasikan untuk pasien bronkiektasis, dan pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) (Obeid, 2018).
Sekarang, banyak penelitian membuktikan bahwa meskipun merupakan intervensi yang efektif untuk membantu pasien dalam mengeluarkan sputum, namun fisioterapi dada juga memiliki keterbatasan.
Keterbatasan tersebut termasuk bagaimana intervensi ini memakan waktu.
Untuk menyelesaikan semua posisi drainase postural diperlukan waktu yang tidak sebentar.
Selain itu, efektivitasnya juga dikaitkan dengan keterampilan perawat yang melakukan fisioterapi dada.
Fisioterapi dada tidak direkomendasikan sebagai intervensi rutin untuk pasien (dewasa dan anak) dengan pneumonia, dan pasien bayi dengan bronkiolitis, atau pasien yang menggunakan ventilasi mekanis (Giles, 2018a, 2018b; Paull, 2017; Slade, 2018).
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang membutuhkan tindakan SOP fisioterapi dada menurut buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:
Persiapan alat
Alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukan fisioterapi dada antara lain:
- Sarung tangan bersih
- Bengkok berisi cairan desinfektan
- Tisu
- Suplai oksigen, jika perlu
- Set suction, jika perlu
SOP Fisioterapi Dada
Langkah-langkah melakukan fisioterapi dada berdasarkan buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:
- Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
- Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah prosedur
- Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan (lihat persiapan alat diatas)
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Pasang sarung tangan bersih
- Periksa status pernapasan (meliputi frekuensi napas, kedalaman napas, karakteristik sputum, dan adanya bunyi napas tambahan)
- Posisikan pasien sesuai dengan area paru yang mengalami penumpukan sputum
- Gunakan bantal untuk mengatur posisi
- Lakukan perkusi dengan posisi tangan ditangkupkan selama 3 – 5 menit
- Hindari perkusi pada tulang belakang, ginjal, payudara Wanita, daerah insisi, tulang rusuk yang patah.
- Lakukan vibrasi dengan posisi tangan rata bersamaan dengan ekspirasi melalui mulut
- Lakukan penghisapan sputum, jika perlu
- Anjurkan batuk segera setelah prosedur selesai
- Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
- Lepaskan sarung tangan
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah.
- Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan, karakteristik sputum, dan respon pasien
EBP Fisioterapi Dada
- Kombinasi intervensi nebulizer dan fisioterapi dada memiliki efek positif pada detak jantung, laju pernapasan, dan saturasi oksigen (Lestari, Nurhaeni, Chodidjah, 2018).
- Intervensi fisioterapi dada secara rutin setiap hari dapat mempertahankan fungsi paru yang lebih baik selama 3 tahun dibandingkan dengan intervensi pernapasan dalam dan batuk saja (Voynow & Scanlin, 2005).
- Fisioterapi dada diyakini dapat meningkatkan status pernapasan dan mempercepat pemulihan dengan membantu pembersihan jalan napas pada pasien dengan pneumonia. Namun masih belum cukup bukti apakah intervensi fisioterapi dada terbukti efektif secara klinis (Fleming & Morgan, 2010).
OSCE Fisioterapi Dada
No | Nomor station | 1 |
1 | Judul station | Fisioterapi Dada |
2 | Waktu yang dibutuhkan | 10 menit |
3 | Tujuan station | Memobilisasi sekresi jalan napas melalui perkusi, getaran, dan drainase postural. |
4 | Kompetensi | Implementasi |
5 | Kategori | Oksigen |
6 | Instruksi untuk peserta ujian | Skenario Klinik: Seorang pria, usia 46 tahun, dirawat di ruang rawat inap dengan diagnosis TBC Paru. Klien baru saja selesai mendapatkan terapi Ventolin 2,5 mg inhalasi (nebulizer), dan masih ada penumpukan sputum di paru kanan. Saat ini akan mendapatkan fisioterapi dada. Tugas: Lakukan prosedur fisioterapi dada pada pasien. |
7 | Instruksi untuk penguji | Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan rubrik penilaian |
8 | Instruksi untuk klien standar/manikin | Mengikuti arahan peserta |
9 | Setting station | Ruang rawat inap |
10 | Peralatan yang dibutuhkan | (1) Sarung tangan bersih; (2) Bengkok berisi cairan desinfektan; (3) Tisu; (4) Suplai oksigen, jika perlu; (5) Set suction, jika perlu. |
11 | Penulis | Leo Rulino, S.Kep., Ns., S.H., M.Kep |
Referensi
- PPNI (2021). Pedoman Standar Operasional Prosedur Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: PPNI.
- PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
- Lestari, N.E., Nurhaeni, N., & Chodidjah, S. (2018). The combination of nebulization and chest physiotherapy improved respiratory status in children with pneumonia. Enfermeria Clinica, 2018; 28 (Supl 1 Part A): 19-22. DOI: 10.1016/S1130-8621(18)30029-9
- Voynow, JA., & Scanlin, TF. (2005). Cystic Fibrosis, in Pediatric Pulmonology. p.116-130. Diakses pada 20 April 2022 di https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780323019095500141
- Fleming, S., & Morgan, G. (2010). Insufficient evidence to recommend routine adjunctive chest physiotherapy for adults with pneumonia. Evidence-based Nursing, Vol 13, Number 13. http://dx.doi.org/10.1136/ebn1067
- Warnock, L., & Gates, A. (2015). Chest physiotherapy compared to no chest physiotherapy for cystic fibrosis. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2015 (12), 1-44.
- Obeid S. Chest physiotherapy: Chronic obstructive pulmonary disease and bronchiectasis. [Evidence summary] . Retrieved from The Joanna Briggs Institute EBP Database, JBI@Ovid. JBI262; 2018.
- Giles K. Bronchiolitis (acute): Chest physiotherapy for infants. [Evidence summary] . Retrieved from The Joanna Briggs Institute EBP Database, JBI@Ovid. JBI940; 2018.
- Giles K. Infant (preterm low birth weight): Supplemental oxygen. [Evidence summary] . Retrieved from The Joanna Briggs Institute EBP Database, JBI@Ovid. JBI1968; 2018.
- Paull T. Chest physiotherapy: Clinician information. [Evidence summary] . Retrieved from The Joanna Briggs Institute EBP Database, JBI@Ovid. JBI196; 2017
- Slade S. Continuous positive airway pressure (CPAP) for obstructive sleep apnea in adults: Clinician information. [Evidence summary] . Retrieved from Joanna Briggs Institute EBP Database, JBI@Ovid. JBI129; 2017.