Kesiapan peningkatan proses keluarga merupakan diagnosis keperawatan yang didefinisikan sebagai pola fungsi keluarga yang cukup untuk mendukung kesejahteraan anggota keluarga dan dapat ditingkatkan.
Diagnosis ini diberi kode D.0123 masuk dalam kategori relasional, subkategori interaksi sosial dalam Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).
Dalam artikel ini, kita akan belajar diagnosis keperawatan kesiapan peningkatan proses keluargasecara komprehensif, namun dengan Bahasa sederhana agar lebih mudah dimengerti.
Kita akan mempelajari tanda dan gejala yang harus muncul untuk dapat mengangkat diagnosis ini, bagaimana cara menulis diagnosis dan luaran, serta memilih intervensi utamanya.
Baca seluruh artikel atau lihat bagian yang anda inginkan pada daftar isi berikut:
Tanda dan Gejala
Untuk dapat mengangkat diagnosis kesiapan peningkatan proses keluarga, Perawat harus memastikan bahwa tanda dan gejala dibawah ini muncul pada pasien, yaitu:
DS:
- Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan dinamika keluarga
DO:
- Menunjukkan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan fisik, sosial, dan psikologis anggota keluarga
- Menunjukkan aktivitas untuk mendukung keselamatan dan pertumbuhan anggota keluarga
- Peran keluarga fleksibel dan tepat dengan tahap perkembangan
- Terlihat adanya respek dengan anggota keluarga
Bila data diatas tidak tampak pada pasien, maka Perawat harus melihat kemungkinan masalah lain pada daftar diagnosis keperawatan, atau diagnosis keperawatan lain yang masuk dalam sub kategori interaksi sosial pada SDKI.
Penulisan Diagnosis
Diagnosis ini merupakan diagnosis keperawatan promosi kesehatan, yang berarti penulisannya menggunakan metode dua bagian, yaitu:
[masalah] + [tanda/gejala]
Sehingga contoh penulisannya menjadi seperti ini:
Kesiapan peningkatan proses keluarga dibuktikan dengan mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan dinamika keluarga, menunjukkan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan fisik, sosial, dan psikologis anggota keluarga, menunjukkan aktivitas untuk mendukung keselamatan dan pertumbuhan anggota keluarga, peran keluarga fleksibel dan tepat dengan tahap perkembangan, terlihat adanya respek dengan anggota keluarga.
Atau bila rumusannya kita disederhanakan, maka dapat menjadi:
Kesiapan peningkatan menjadi orang tuad.d mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan dinamika keluarga, menunjukkan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan fisik, sosial, dan psikologis anggota keluarga, menunjukkan aktivitas untuk mendukung keselamatan dan pertumbuhan anggota keluarga, peran keluarga fleksibel dan tepat dengan tahap perkembangan, terlihat adanya respek dengan anggota keluarga.
Perhatikan:
- Masalah = kesiapan peningkatan menjadi orang tua
- Tanda/gejala = mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan dinamika keluarga… dst
- d.d = dibuktikan dengan
- Diagnosis promosi kesehatan tidak menggunakan berhubungan dengan (b.d) karena tidak memiliki etiologi.
Pelajari lebih rinci pada: “Cara menulis diagnosis keperawatan sesuai SDKI.”
Luaran (HYD)
Dalam Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), luaran utama untuk diagnosis kesiapan peningkatan proses keluarga adalah: “proses keluarga membaik.”
Proses keluarga membaik diberi kode L.13123 dalam SLKI.
Proses keluarga membaik berarti membaiknya kemampuan untuk berubah dalam hubungan atau fungsi keluarga.
Kriteria hasil untuk membuktikan bahwa proses keluarga membaik adalah:
- Adaptasi keluarga terhadap situasi meningkat
- Kemampuan keluarga berkomunikasi secara terbuka di antara anggota keluarga meningkat
Ketika menulis luaran keperawatan, Perawat harus memastikan bahwa penulisan terdiri dari 3 komponen, yaitu:
[Label] + [Ekspektasi] + [Kriteria Hasil].
Contoh:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka proses keluarga membaik, dengan kriteria hasil:
- Adaptasi keluarga terhadap situasi meningkat
- Kemampuan keluarga berkomunikasi secara terbuka di antara anggota keluarga meningkat
Perhatikan:
- Label = Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka proses keluarga
- Ekspektasi = Membaik
- Kriteria Hasil = Dengan kriteria hasil 1, 2, 3, dst,
Lebih jelas baca artikel “Cara menulis luaran keperawatan sesuai SLKI.”
Intervensi
Saat merumuskan intervensi apa yang harus diberikan kepada pasien, perawat harus memastikan bahwa intervensi dapat mengatasi penyebab.
Namun bila penyebabnya tidak dapat secara langsung diatasi, maka perawat harus memastikan bahwa intervensi yang dipilih dapat mengatasi tanda/gejala.
Selain itu, perawat juga harus memastikan bahwa intervensi dapat mengukur luaran keperawatan.
Selengkapnya baca di “Cara menentukan intervensi keperawatan sesuai SIKI”.
Dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi utama untuk diagnosis kesiapan peningkatan proses keluarga adalah:
- Promosi keutuhan keluarga
- Promosi proses efektif keluarga
Promosi Keutuhan Keluarga (I.13490)
Intervensi promosi keutuhan keluarga dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) diberi kode (I.13490).
Promosi keutuhan keluarga adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pasien untuk menjaga dan meningkatkan kerekatan dan keutuhan keluarga.
Tindakan yang dilakukan pada intervensi promosi keutuhan keluarga berdasarkan SIKI, antara lain:
Observasi
- Identifikasi pemahaman keluarga terhadap masalah
- Identifikasi adanya konflik prioritas antar anggota keluarga
- Identifikasi mekanisme koping keluarga
- Monitor hubungan antara anggota keluarga
Terapeutik
- Hargai privasi keluarga
- Fasilitasi kunjungan keluarga
- Fasilitasi keluarga melakukan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
- Fasilitasi komunikasi terbuka antara setiap anggota keluarga
Edukasi
- Informasikan kondisi pasien secara berkala kepada keluarga
- Anjurkan anggota keluarga mempertahankan keharmonisan keluarga
Kolaborasi
- Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
Promosi Proses Efektif Keluarga (I.13496)
Intervensi promosi proses efektif keluarga dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) diberi kode (I.13496).
Promosi proses efektif keluarga adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk melakukan Tindakan untuk mempertahankan dan meningkatkan proses dalam keluarga.
Tindakan yang dilakukan pada intervensi promosi proses efektif keluarga berdasarkan SIKI, antara lain:
Observasi
- Identifikasi tipe proses keluarga
- Identifikasi masalah atau gangguan dalam proses keluarga
- Identifikasi kebutuhan perawatan mandiri di rumah untuk klien dan tetap beradaptasi dengan pola hidup keluarga
Terapeutik
- Pertahankan interaksi yang berkelanjutan dengan anggota keluarga
- Motivasi anggota keluarga untuk melakukan aktivitas bersama seperti makan bersama, diskusi bersama keluarga
- Fasilitasi anggota keluarga melakukan kunjungan rumah sakit
- Susun jadwal aktivitas perawatan mandiri di rumah untuk mengurangi gangguan rutinitas keluarga
Edukasi
- Jelaskan strategi mengembalikan kehidupan keluarga yang normal kepada anggota keluarga
- Diskusikan dukungan sosial dari sekitar keluarga
- Latih keluarga manajemen waktu jika perawatan di rumah dibutuhkan
Diagnosis Terkait
Daftar diagnosis lainnya yang masuk dalam kategori relasional dan subkategori interaksi sosial adalah:
- Gangguan interaksi sosial
- Gangguan komunikasi verbal
- Gangguan proses keluarga
- Isolasi sosial
- Kesiapan peningkatan menjadi orang tua
- Ketegangan peran pemberi asuhan
- Penampilan peran tidak efektif
- Pencapaian peran menjadi orang tua
- Risiko gangguan perlekatan
- Risiko proses pengasuhan tidak efektif
Referensi
- PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI.
- PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI.
- PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI.