Cara menulis tinjauan pustaka penelitian

perawat.org | cara menulis tinjauan pustaka penelitian keperawatan.

Dasar sebuah penelitian yang baik adalah adanya landasan teori yang kokoh.

Landasan teori ini dalam sebuah proposal atau laporan penelitian disajikan pada Tinjauan Pustaka, yang umumnya berada di BAB II.

Menulis tinjauan pustaka sangat penting karena dasar dari penjelasan lengkap sebuah teori.

Selain itu, tinjauan Pustaka juga menjadi dasar dari pembahasan hasil penelitian yang telah selesai dilakukan.

Pada artikel ini, kita akan membahas cara menulis tinjauan pustaka dalam penelitian keperawatan.

Namun sebelumnya, mari kita lihat terlebih dahulu apa itu fungsi tinjauan pustaka.

Fungsi Tinjauan Pustaka dalam Penelitian

Beberapa fungsi dari menulis tinjauan Pustaka pada penelitian (Adiputra, 2021) adalah:

  1. Mengkaji penelitian yang sudah pernah dilakukan
  2. Mengkaji perbedaan hasil penelitian terlebih dahulu dilihat dari kelebihan dan kekurangannya
  3. Menunjang pembatasan dan perumusan masalah
  4. Mendalami landasan teori yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti
  5. Membantu menentukan desain penelitian
  6. Membantu pemilihan prosedur pengumpulan data

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, menulis tinjauan pustaka sangat penting dalam sebuah penelitian.

Tinjauan pustaka dapat kita dapatkan dari berbagai sumber, seperti laporan, buku, skripsi, tesis, jurnal.

Nah jurnal penelitian sendiri merupakan sumber tinjauan pustaka yang paling baik untuk anda gunakan.

Kenapa?

Karena ada 3 manfaat yang kita bisa dapatkan bila menggunakan artikel jurnal ilmiah sebagai referensi, antara lain:

  1. Artikel ilmiah menyediakan bukti yang dapat mendukung hasil penelitian
  2. Artikel ilmiah adalah sumber yang kredibel karena proses peer-review (tinjauan sejawat) yang dimilikinya
  3. Artikel ilmiah adalah sumber fokus dan relevan terkait penelitian yang kita lakukan

Ada beberapa tips dalam mencari sumber yang kita butuhkan dalam menulis tinjauan pustaka.

Mari kita lihat…

Cara Mencari Sumber Tinjauan Pustaka

Menulis tinjauan pustaka haruslah dilakukan se-komprehensif mungkin. Tahu dimana mencari sumber informasi yang kredibel dan relevan sangat penting.

Berikut adalah langkah-langkah mencari sumber untuk tinjauan pustaka:

1. Mulai dari database penelitian

Database yang baik untuk mencari sumber adalah Scopus.

Scopus adalah database multidisiplin besar yang mencakup materi publikasi dalam humaniora dan sains. Scopus juga menyediakan analisis kutipan dari penulis dan bidang studi.

Selain scopus anda juga dapat mencari di PubMed dari National Library of Medicine.

Untuk database berbahasa Indonesia, anda dapat mencari sumber-sumber terpercaya di Portal Garuda milik Kemendikbud.

Dan yang paling mudah, anda dapat mencari di Google Scholar.

Intinya, apapun database yang anda gunakan, yang terpenting adalah mencari artikel yang bermutu, dan relevan dengan penelitian yang anda lakukan.

2. Pilih artikel yang berkualitas

Ada banyak sekali artikel-artikel penelitian bila kita mencarinya di database penelitian.

Pertanyaannya, manakah artikel yang baik untuk kita gunakan sebagai sumber pada tinjauan pustaka?

Berikut adalah 6 ciri-ciri artikel penelitian yang berkualitas:

1). Mengikuti struktur ilmiah pada umumnya

Artikel ilmiah yang baik harus mengikuti struktur ilmiah pada umumnya.

Struktur ini mencakup judul, informasi penulis, abstrak, kata kunci, teks utama, referensi, dan lampiran dalam urutan tertentu.

2). Terbit dalam proses peer-review

Artikel ilmiah yang baik dan berkualitas adalah artikel ilmiah yang terbit dengan proses peer-review.

Informasi tentang ini dapat anda dapatkan di informasi jurnal seperti Jurnal Keperawatan Indonesia oleh Universitas Indonesia ini.

3). Artikel merupakan Penelitian Asli (Original Research)

Artikel ilmiah yang baik harus merupakan karya asli yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya di jurnal lain atau jenis publikasi lainnya.

4). Menyediakan analisis yang memadai pada bagian pembahasan

Salah satu ciri artikel yang baik adalah penulis artikel mendiskusikan dan mengutip beberapa penelitian lain yang memengaruhi penelitiannya.

5). Artikel mengutip sumber-sumber terbaru

Artikel ilmiah yang baik mengutip karya ilmiah terbaru dalam topik ilmiah yang sedang dibahasnya.

Misalnya, artikel tersebut dipublikasikan tahun 2023, tetapi penulis menggunakan data tahun 2010. Maka dapat disimpulkan bahwa penulis artikel hanya asal-asalan meneliti.

Kita tidak dapat menggunakan artikel tersebut sebagai sumber pada tinjauan pustaka kita.

6). Ada informasi bibliografi (daftar pustaka) yang lengkap dan akurat

Lihat bagian daftar pustaka dari artikel, lihat apakah daftar pustaka ditulis secara lengkap dan akurat.

Kita tidak bisa mempercayai sebuah artikel untuk kita gunakan sebagai sumber penelitian kita jika penulis artikel tersebut bahkan tidak bisa menulis daftar pustaka, atau menggunakan sumber yang tidak baik.

3. Tambah Sumber dengan Buku, Tesis, dan Lainnya

Artikel ilmiah yang kita temukan pada jurnal terkadang terlalu fokus pada subyek yang ditelitinya.

Dalam menulis daftar pustaka, kita terkadang juga membutuhkan teori-teori yang hanya tersedia pada buku, tesis, dan lainnya.

Anda dapat mencari sumber-sumber tersebut di perpustakaan-perpustakaan terdekat.

Atau anda dapat mendaftar sebagai member di Perpustakaan Nasional yang menyediakan sumber-sumber semacam itu.

Oke, setelah kita mengetahui cara mencari sumber-sumber untuk kita masukan ke dalam tinjauan pustaka yang akan kita buat, sekarang mari kita bahas bagaimana menuliskannya dalam format BAB II pada tinjauan pustaka.

Cara Menulis Tinjauan Pustaka

Ada beberapa poin yang harus kita masukan ke dalam tinjauan pustaka.

Poin-poin tersebut adalah variabel-variabel penelitian yang telah kita tuliskan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Contoh, rumusan penelitian kita adalah, “belum diketahuinya hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis pada pasien TB Paru.”

Maka poin-poin yang harus kita masukan ke dalam tinjauan pustaka adalah:

  1. TB Paru
  2. Obat Anti Tuberkulosis
  3. Pengetahuan
  4. Sikap
  5. Penelitian terkait

Poin-poin diatas dituliskan dari yang umum ke khusus.

Lalu, apa saja yang kita harus bahas dalam poin poin tersebut?

Mari kita lihat…

1. TB Paru

Jelaskan teori-teori seputar TB paru. Masukan saja informasi yang relevan. Misalnya:

  • Definisi
  • Etiologi
  • Patofisiologi
  • Tanda gejala
  • Pemeriksaan penunjang
  • Penatalaksanaan
  • Komplikasi

Penjelasan tidak perlu terlalu panjang, karena TB paru hanya digunakan sebagai penguat landasan teori saja.

Yang harus kita bahas lebih banyak adalah obat anti tuberkulosis (OAT), karena itu adalah variabel terikat dalam penelitian yang akan dilakukan pada contoh ini.

2. Obat Anti Tuberkulosis

Teori-teori tentang ini harus lebih banyak, karena selain merupakan variabel terikat (dependen), juga akan digunakan untuk membuah kuesioner (jika tidak menggunakan kuesioner yang sudah tersedia).

Selain itu, juga akan digunakan untuk membahas hasil penelitian dalam bab pembahasan.

Lihat contoh, variabel tidak terikat (independent) adalah pengetahuan dan sikap.

Sehingga sangat penting untuk membahas OAT lebih dalam untuk digunakan dalam landasan teori pengetahuan OAT, dan Sikap terkait OAT.

3. Pengetahuan

Bagian ini menjelaskan landasan teori tentang pengetahuan.

Yang harus kita masukan adalah:

  • Definisi pengetahuan
  • Tingkatan pengetahuan
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
  • Cara mengukur pengetahuan

Mengapa kita masukan keempat poin tersebut dalam bagian ini?

Karena kita harus mengukur pengetahuan pasien TB tentang OAT, bagaimana tingkat pengetahuannya, dan bagaimana cara mengukurnya.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan digunakan sebagai variabel perancu (confounding).

4. Sikap

Bagian ini sama seperti bagian pengetahuan, yang kita masukan adalah:

  • Definisi sikap
  • Tingkatan sikap
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
  • Cara mengukur sikap

5. Penelitian terkait

Cari penelitian-penelitian terkait rumusan masalah dan tujuan penelitian anda, dan masukan ke dalam bagian ini.

Penelitian terkait sangat penting karena akan digunakan untuk mendukung atau menolak hasil penelitian yang kita dapatkan nanti.

Apa saja poin penelitian terkait yang harus dimasukan?

Tidak semua informasi dalam artikel penelitian terkait harus kita masukan dalam bagian ini.

Informasi-informasi penting yang harus dimasukan adalah:

  • Judul, penulis, dan tahun artikel
  • Tujuan penelitian
  • Metode penelitian
  • Hasil penelitian

Jika penelitian anda bertujuan untuk mencari efektivitas sebuah intervensi, misalnya pengaruh senam jantung terhadap penurunan tekanan darah.

Maka anda harus mencari penelitian terkait yang mengandung intervensi senam jantung juga.

Untuk artikel semacam ini, poin-poin yang harus dimasukan adalah PICO, atau populasi, intervensi, comparison, outcome)

  • Populasi (misal, pasien hipertensi)
  • Intervensi (misal, senam jantung)
  • Comparison (misal, mencari perbedaan tekanan darah antara kelompok intervensi/diberikan senam jantung dan kelompok kontro/tidak diberikan senam jantung)
  • Outcome (misal, ada perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol)

Kesimpulan

Cara menulis tinjauan pustaka tidak memiliki aturan yang baku.

Anda dapat menyesuaikan penulisan dengan kebutuhan anda, misalnya sesuai rumusan masalah, atau tujuan penelitian.

Yang terpenting adalah anda menuliskan tinjauan pustaka penelitian berdasarkan sumber-sumber yang kredibel, bermutu, dan relevan.

Sumber-sumber harus dari artikel ilmiah di jurnal yang berkualitas, dan ditopang dengan buku-buku terbaru.

Referensi

  1. Adiputra, I. M. S. (2021). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yayasan Kita Menulis.
  2. File pribadi.

1 Comment

Leave a Reply