Jurnal Indonesia Terindeks Scopus [2021]

Perawat.Org | Data jurnal Indonesia yang terindeks Scopus [Update Mei 2021].

Apa itu Scopus?

Scopus adalah database abstrak dan sitasi milik Elsevier yang diluncurkan pada tahun 2004.

Database Scopus mencakup hampir 36.377 judul (22.794 judul aktif dan 13.583 judul tidak aktif) dari sekitar 11.678 penerbit.

Jurnal-jurnal yang terindeks dalam database Scopus tersebut ditinjau kualitasnya setiap tahun berdasarkan empat indikator.

Indikator Kualitas Jurnal Menurut Scopus

Ada empat jenis ukuran kualitas yang diukur, antara lain: h-Index, CiteScore, SJR (SCImago Journal Rank), dan SNIP (Source Normalized Impact per Paper).

1. h-Index

h-Index pertama kali diusulkan oleh J.E Hirsch pada tahun 2005 dalam artikelnya yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America.

Pada abstraknya J.E Hirsch menyatakan, “I propose the index h, defined as the number of papers with citation number ≥h, as a useful index to characterize the scientific output of a researcher.“

Berdasarkan definisi dari J.E Hirsch tersebut, h-Index adalah jumlah artikel dengan jumlah sitasi lebih atau sama dengan h.

h adalah total jumlah artikel yang dipublikasikan oleh seorang peneliti.

Misalnya, jika saya memiliki 5 publikasi artikel di jurnal ilmiah (Artikel A, B, C, D, dan E), kemudian dari 5 artikel tersebut masing-masing di menjadi sumber bagi peneliti lain.

• Artikel A disitasi sebanyak 6 kali.
• Artikel B disitasi sebanyak 5 kali.
• Artikel C disitasi sebanyak 4 kali.
• Artikel D disitasi sebanyak 3 kali.
• Artikel E tidak pernah disitasi oleh peneliti lain.

Maka h-Index saya adalah 2, karena hanya ada 2 artikel yang jumlah sitasinya lebih atau sama dengan jumlah artikel yang saya publikasikan (5 artikel).

h-Index tidak hanya digunakan oleh Scopus, beberapa database lain yang juga menggunakan indikator ini adalah Web of Science dan Google Scholar.

2. CiteScore

CiteScore adalah pengukuran yang mencerminkan jumlah rata-rata sitasi tahunan untuk artikel terbaru yang diterbitkan dalam jurnal tersebut.

CiteScore ini diluncurkan pada bulan Desember 2016 oleh Elsevier sebagai alternatif dari pengukuran JCR Impact Factor yang dibuat oleh Clarivate.

Clavirate adalah perusahan saingan Elsevier. Clavirate ini yang menciptakan Web of Science, sebuah database pengindeks yang sama dengan Scopus.

Penghitungan CiteScore untuk tahun berjalan didasarkan pada jumlah situasi yang diterima jurnal dalam 4 tahun terakhir (termasuk tahun berjalan), dan dibagi dengan jumlah dokumen yang diterbitkan dalam jurnal selama empat tahun tersebut.

Misalnya, saya memiliki satu jurnal ilmiah yang sudah berjalan selama 4 tahun, dan ditahun keempat ini saya akan menghitung CiteScore jurnal.

Jumlah sitasi yang diterima oleh jurnal saya selama 4 tahun terakhir adalah 100, dan jumlah artikel yang diterbitkan dalam 4 tahun itu adalah 40 artikel.

Maka, CiteScore jurnal saya adalah 100 dibagi 40, yaitu 2,5.

3. SCImago Journal Rank

SCImago Journal Rank (SJR) adalah pengukuran jumlah sitasi yang diterima sebuah jurnal dan reputasi jurnal yang mensitasinya.

SJR jurnal adalah nilai numerik yang menunjukkan jumlah rata-rata kutipan berbobot yang diterima selama tahun tertentu per dokumen yang diterbitkan dalam jurnal tersebut selama tiga tahun sebelumnya.

Nilai SJR yang lebih tinggi dimaksudkan untuk menunjukkan prestise jurnal yang lebih tinggi.

SCImago Journaladalah portal yang tersedia untuk umum yang mencakup jurnal dan indikator ilmiah negara yang dikembangkan dari informasi yang terkandung dalam database Scopus® (Elsevier B.V.).

4. SNIP

SNIP (Source Normalized Impact per Paper) adalah metrik canggih yang secara intrinsik menjelaskan perbedaan sitasi dalam bidang yang spesifik.

SNIP dihitung dengan membandingkan sitasi setiap jurnal per publikasi dengan potensi sitasi di bidangnya, yang didefinisikan sebagai kumpulan publikasi yang mengutip jurnal itu.

Ada Berapa Jumlah Jurnal Indonesia Terindeks Scopus?

Menurut SJR, hingga Mei 2021, ada 69 Jurnal Indonesia yang terindeks Scopus.

Jumlah tersebut sangat kecil bila membandingkan dengan total jurnal ilmiah yang ber-ISSN di Indonesia.

Jumlah jurnal ilmiah ber-ISSN di Indonesia yang teregistrasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mencapai 75.023 buah jurnal.

Dari keseluruhan jurnal tersebut, hanya 5990 jurnal yang telah terakreditasi dan terindeks Sinta, atau hanya 7,98% saja, dan yang terindeks Scopus hanya 0,09%.

Daftar jurnal Indonesia terindeks Scopus dapat dilihat pada tabel berikut ini: